Hamil

1290 Words
Saat sinar matahari mulai memasuki setiap celah dari kamar mereka berdua, lantas membuat mereka terbangun begitu saja dengan keadaan yang berantakan Prasetyo menatap istrinya yang masih setengah sadar kemudian tanpa sadar sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sedikit senyum tipis. Dalam hati Prasetyo begitu bersyukur karena Tuhan telah menyatukannya dengan Kinan padahal siapa sangka bahwa dulu ia bahkan tidak tertarik kepada Kinan walaupun teman-temannya sepanjang hari membahas Kinan tanpa henti. Takdir memang selucu itu teman- temannya yang bertahun-tahun mengejar Kinan namun mereka tidak mendapatkan satupun perhatian dari keinginan sementara dirinya yang diam-diam saja tiba-tiba diminta untuk menikahi seorang Kinan yang merupakan kembang desa Kinan sadar bahwa suaminya itu sedang menepatinya diam-diam, lantas Kinan mendongkakkan sedikit kepalanya agar ia bisa menatap wajah tampan milik suaminya "Mas Pras ngeliatin aku ? " tanya Kinan kepada suaminya ya walaupun ia sudah tahu bahwa suaminya itu sedang menatapnya diam-diam " iya Ya habisnya kamu cantik banget " jawab Prasetyo yang sukses membuat pipi istrinya itu menjadi merah seperti tomat Kinan jadi malu sendiri mendengar ucapan suaminya itu, Kinan lantas bangun dari tempat tidur Kemudian memunguti handuknya yang sudah berserakan di lantai bersamaan dengan baju-baju peras yang juga berserakan di lantai. Kinan membalutkan handuk tipis itu pada tubuhnya kemudian ia berjalan dengan santai menuju kamar mandi sementara Pras yang hari itu sedang tidak ada jadwal penerbangan memilih untuk bersantai sembari menunggu Kinan selesai mandi karena hari ini Kinan harus masuk untuk kerja Setelah mandi Kinan Lantas bersiap-siap menuju kantor namun Ia juga tidak lupa akan kewajibannya sebagai seorang istri iya membuatkan makanan untuk sarapan suaminya setelah itu ia pamit kepada Pras untuk pergi ke kantor dulu memenuhi kewajibannya sebagai seorang karyawan " Mas kamu masih tidur? Makanan udah siap tuh di meja Kamu sarapan ya aku ke kantor dulu " ucap Kinan sembari menatap suaminya yang masih meringkuk di bawah selimut Prasetyo lantas buru-buru membuka matanya kemudian ia bangkit dari tempat tidur lalu memakai Boxer dan juga baju kaos hitam miliknya " non, hari ini kamu nggak bisa libur Aja? "Tanya Pras dengan wajah yang sedikit memelas membuat Kinan menjadi gemes sendiri dengan suaminya itu Kinan menggeleng sembari tersenyum, ia memegang wajah Pras dengan kedua tangannya " Aku di kantor cuma sampai jam 5 kok habis itu aku langsung pulang " ucap Kinan "Enggak bisa izin aja gitu, atau gini deh aku yang bilang sama Bos kamu kamu mau nggak?"ucap Pras sembari menahan istrinya itu agar tidak usah ke kantor Entah kenapa Pras merasa bahwa Iya tidak ingin berpisah sama sekali dengan keinginan walaupun hanya sebentar Kinan menggeleng menanggapi ucapan suaminya itu " nggak bisa atuh Mas" ucap Kinan Kemudian Pras mengangguk setelah itu ia meminta Kinan untuk menunggunya karena ia berniat untuk mengantar Kinan hari itu " non Sebentar ya aku cuci muka dulu nanti aku yang nganter kamu "ucap Prasetyo sembari beranjak dari tempatnya berjalan menuju kamar mandi sementara Kinan hanya mengangguk menurut perintah suaminya Sekitar 10 menit Kinan menunggu suaminya akhirnya Prasetyo keluar dari kamar mandi dengan kondisi wajah yang nampak lebih segar dari pertama kali ia bangun namun tetap saja ia tampak begitu tampan Mereka berdua akhirnya berangkat menuju kantor Kinan di sepanjang perjalanan Prasetyo tak henti hentinya mencuri-curi pandang ke arah istrinya berbicara sendiri dalam hati dan bersyukur karena ia telah memiliki istri yang cantik sekaligus baik seperti Kinan Sesampainya di depan kantor Kinan yang langsung hendak turun tiba-tiba ditahan oleh Pras kemudian peras menarik Kinan ke dalam dekapannya memeluk istrinya itu dengan hangat seakan-akan ia tidak ingin lepas dari istrinya itu "Non Cepat pulangnya jangan lama-lama" ucap Prasetyo sembari mengelus punggung istrinya hangat Kinan mengangguk kemudian Sebelum turun Iya dengan cepat mencium pipi suaminya itu kemudian Ia buru-buru turun dari mobil, Prasetyo sendiri nampak senang karena kali ini ini ia melihat sendiri perkembangan dari keinginan yang sudah tidak terlalu malu-malu lagi Prasetyo berburu menurunkan sedikit kaca mobilnya guna memberi tahu istrinya bahwa nanti sore Iya yang akan menjemput istrinya itu agar nanti Kinan tidak pulang sendiri " non nanti sore aku yang jemput ya " ucap Prasetyo yang hanya dibalas dengan acungan jempol oleh Kinan Hari Berganti Hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan hubungan rumah tangga Kinan dan pras semakin harmonis mereka nampak semakin romantis baik di depan umum maupun di dalam kamar. Hari semakin hari mereka saling mencintai satu sama lain mereka sadar bahwa mereka saling membutuhkan dan saling merindukan jikalau salah satu dari mereka sedang sibuk Seperti hari ini contohnya Kinan harus pulang cepat dari kantor karena Iya tiba-tiba merasa tidak enak badan sementara Prasetyo sendiri sedang melaksanakan tugasnya sebagai seorang pilot dan ia harus keluar negeri selama 3 hari dan untungnya Hari ini adalah hari terakhir Prasetyo berada di luar negeri dan mungkin sekitar subuh Nanti Prasetyo sudah berada di rumah. Kinan tidak ingin mengabari suaminya dulu bahwa ia sedang tidak enak badan takut pria itu tidak fokus dengan pekerjaannya Sejak siang Kinan merasa tidak enak badan rasanya sedari tadi ia ingin muntah namun tidak ada yang ia muntahkan karena perutnya sedang dalam keadaan kosong, dan Sudah berapa kali ia meminum obat maag namun tidak ada perubahan yang ia rasakan. Entah entah karena apa Kinan jadi seperti itu padahal sebelum-sebelumnya Ia merupakan tipikal orang yang sangat jarang terkena maag karena pola makannya ya begitu teratur dan ia juga tidak asal makan, setelah muntah untuk kesekian kalinya Kinan jadi berpikir Apakah ia hamil? Namun pikiran itu ia tepis kuat-kuat takut ia sendiri merasa kecewa akan hasilnya nanti, namun ia merasa penasaran karena ia sadar bahwa siklus menstruasi nya sudah lewat lebih dari 3 minggu. Kinan buru-buru mengambil beberapa tespack yang berbeda di sebuah laci dekat tempat tidurnya, dalam hati ia merasa begitu takut akan hasil yang ia dapatkan. Kinan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi kemudian melakukan tes urine menunggu beberapa menit kemudian ia kembali keluar dari kamar mandi duduk baik-baik di atas kasur memperhatikan ke lima testpack yang ia pegang dan kelima 5-nya menunjukkan dua garis merah Jantung Kinan berdegup tidak karuan seakan Ia tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat saat ini, ia melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya kemudian ia sadar bahwa saat ini suaminya pasti sedang dalam perjalanan pulang dari luar negeri yang berarti sebentar lagi Prasetyo akan tiba di rumah Sepanjang malam Kinan tidak bisa tidur memikirkan betapa bahagianya Prasetyo melihat hasil tes kehamilannya, tepat sebelum adzan subuh berkumandang suara Deru mesin mobil terdengar dari lantai bawah yang berarti Prasetyo sudah pulang Kinan buru-buru mengambil tespek yang sedari tadi diletakkan di atas meja samping tempat tidurnya dengan alih-alih agar Iya bisa segera mengambilnya ketika Prasetyo sudah datang Kinan lantas berlari kecil ke depan pintu kamar menunggu suaminya itu itu untuk naik tidak lama kemudian Prasetyo muncul di hadapan bikinan dengan berbagai macam oleh-oleh yang sengaja iya belikan untuk istrinya itu "Non kok kamu udah bangun?" Tanya Prasetyo sembari menatap istrinya itu dengan Tatapan yang sangat lembut Mata Kinan berbinar menatap mata Pras sementara Prasetyo heran dengan ekspresi istrinya itu "Yuk Mas masuk dulu ke kamar" ucap Kinan sembari menonton suaminya untuk masuk ke dalam, sementara testpack yang iya pegang sengaja ia sembunyikan di dalam jubah tidurnya "Non ada apaan sih kok kamu kayak kelihatan senang banget kayak gitu tanda tanya kamu kangen banget ya sama aku sampai senang gitu ngeliat aku datang? " tanya Pras sembari mengelus lembut kepala istrinya itu Kinan lantas mengeluarkan testpack yang ia gunakan untuk mengecek Apakah dia hamil atau tidak sepersekian detik setelah Pras melihat testpack tersebut Prasetyo langsung memeluk istrinya dengan perasaan yang begitu bahagia hingga mereka berpelukan dengan sangat kencang rasanya jika saja ini bukanlah jam tidur mungkin Prasetyo akan berteriak untuk mengekspresikan kebahagiaannya " non ini kamu Beneran hamil? " tanya Prasetyo dengan mata yang berbinar menatap mata istrinya yang juga tak kalah berbinar Dari Dirinya Kiran mengangguk dengan bersemangat " ini aku beneran bakal jadi bapak? " tanya Prasetyo lagi hanya untuk memastikan bahwa semuanya bukanlah prank dan lagi-lagi kirain mengangguk Sekali lagi mereka berdua berpelukan sebagai bentuk ekspresi bahwa mereka sangat bahagia dengan hasil tes kehamilan Kinan
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD