Dede Bayi

1013 Words
Kinan membalas kecupan suaminya di bibir, Prasetyo semakin gemas saja lihat kelakuan istrinya itu jika saja besok mereka tidak bekerja Mungkin Kinan sekarang sudah habis diterkam habis-habisan oleh Prasetyo " Coba aja besok kerja habis kamu aku gigitin" ucap Pras sembari menatap genit istrinya Keenan sendiri hanya terkekeh membalas ucapan suami nya itu kemudian ia mendekat memeluk erat tubuh Sang suami Prasetyo sendiri kaget dengan tingkah istrinya yang tiba-tiba memeluknya dengan erat seakan-akan tidak ingin kehilangan Pras, jantungnya berdetak tidak karuan entah Kinan mendengarnya atau tidak Masa bodoh yang penting sekarang Mereka terlihat begitu nyaman bersama Keesokan paginya Prasetyo terbangun lebih dulu dibanding Kinan ia menatap dalam-dalam wajah damai milik istrinya kemudian mencium pipi Kinan hingga wanita itu tersadar "Ih masih pagi pagi udah cium cium"ucap Kinan, Prasetyo tersenyum hangat melihat istrinya rasanya Sungguh berat harus berpisah dengan Kinan selama beberapa jam ke depan "Non" Panggil Pras kepada istrinya Kinan menoleh " Iya Mas kenapa? " "Lucu kali yah non kalau kita punya anak "ucap Prasetyo sembari melirik genit Kinan "Iya Mas lucu" balas Kinan tanpa menatap wajah suaminya itu ia masih betah menutup matanya di tengah setengah sadar " Ya udah berarti Ayo bikin "ucap Prasetyo yang tentu saja dihadiri dengan tatapan tajam oleh Kinan, 1 detik setelahnya Pras tertawa kemudian menunjukkan deretan giginya yang rapi lalu mengangkat kedua jari berbentuk tanda peace damai "Iya yang enggak nanti aja ya bilang kalau udah siap" ucap Prasetyo, ia hendak bangun namun sebelum itu ia mencium dulu kedua pipi istrinya dan tentu saja bibir istrinya lalu ia benar-benar bangun berjalan menuju kamar mandi sembari bersenandung riang Sementara Kinan masih menenangkan dirinya Yang kini sudah yakin bahwa ia juga mencintai Pras Setelah Pras mandi gantian Kinan yang mandi kemudian mereka sarapan bersama setelah itu Pras mengantar Kinan menuju kantornya saat pikiran baru saja turun dari mobil Frans tersadar akan bunga yang ia beli kemarin dia lupa memberikannya kepada Kinan hingga bunga tersebut sudah sedikit layu buru-buru Prasetyo membuang bunga tersebut dan kembali mengingatkan dirinya untuk membelikan Kinan yang baru sore nanti Rasanya hari begitu lambat untuk Prasetyo, Iya berulang kali melihat jam di tangan kirinya sembari menerbangkan pesawat menghitung Berapa jam lagi ia bisa bertemu dengan istrinya saatnya telah sampai kembali di Jakarta ya beberapa kali menghubungi Kinan namun wanita itu tidak menjawab sama sekali panggilan ataupun pesan singkat yang Prasetyo kirim untuknya Prasetyo agak khawatir karenanya dia Lantas buru-buru mengendarai mobilnya menuju kantor Kinan Sesampainya di sana bertepatan dengan istrinya itu keluar dari gedung kantor, Prasetyo turun dari mobil menghampiri Kinan tentu saja Ia mendapat tatapan tatapan dari orang-orang yang berada di sana " Mas lagi apa di sini? Kok nggak langsung pulang aja? " tanya Kinan sembari merapikan dasi suaminya yang sudah miring tidak berada di tempatnya " kamu seharian ini nggak angkat telepon aku dari pagi malah pas aku mau berangkat, handphonenya di mana? " tanya Prasetyo, perasaannya sudah sedikit lega melihat istrinya ternyata tidak apa-apa " lupa mas handphone aku ketinggalan di mobil kamu kamu nggak ngecek apa? " jawab Kinan, Prasetyo menggeleng Kemudian barulah mereka berjalan bersama kemudian memasuki mobil dan benar perkataan Kinan bahwa handphonenya ketinggalan di dashboard mobil suaminya itu hanya saja Prasetyo tidak mengeceknya Sebelum pulang Prasetyo mengajak istrinya untuk mampir makan dulu agar Nantinya di rumah mereka bisa langsung istirahat menikmati hari libur nanti Kinan sudah tidak masak lagi di rumah Saat makan kan tiba-tiba terus mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku celana kanannya memberikannya kepada Kinan " ini buat kamu hadiah pernikahan dari aku bukan mas kawin tapi emang bener-bener hadiah " ucap Prasetyo Kinan terlihat keheranan menatap suaminya itu " Dalam rangka apa Mas? " tanya Kinan " Aku pengen bilang itu sebagai lambang cinta, tapi sebenarnya lambang cintaku ada di mas kawin kita ada di cincin yang lagi Kamu pakai sekarang. Cincin ini anggap aja sebagai hadiah pernikahan kamu jaga baik-baik sama seperti kamu menjaga cincin Kawin Kita, bukti bahwa aku sudah jatuh terlalu dalam di dalam lubang cinta kamu " jawab Prasetyo " aku tidak peduli kamu sudah cinta sama aku atau belum, yang jelas aku cuma pengen kamu tahu kalau aku ku jatuh cinta banget sama kamu sayang banget sama kamu dan terima kasih karena udah mau jadi istri aku " ucap Prasetyo lagi dan kali ini ia mengelus punggung tangan istrinya " Siapa bilang Mas aku belum suka sama kamu? " tanya Kinan yang sukses membuat suaminya keheranan " Maksudnya gimana?" " Siapa bilang aku belum suka sama kamu Mas aku udah suka kok aku cuma malu aja kemarin bilangnya sama kamu " ucapkan ini kepada suaminya yang tiba-tiba membuat Prasetyo terlonjak kegirangan kemudian memeluk Kinan " kamu senang itu mas? "Tanya Kinan kepada suaminya Pras mengangguk untuk jawaban atas pertanyaan istrinya itu "Seneng banget rasanya aku pengen ngasih tahu orang kalau kamu juga udah sayang sama aku tapi nggak bisa nanti aku dikatain orang" jawab ras yang hanya dibalas oleh tawa kecil Setelah makan mereka Langsung pulang Sesampainya dirumah Pras langsung mandi Sebelum mandi ya meminta izin untuk dibuatkan segelas teh hangat Entahlah tiba-tiba Pras ingin sekali minum teh Setelah Prasetyo mandi selanjutnya Kinan yang mandi Saat Pras menunggu Kinan selesai mandi tiba-tiba Ia mendapat telepon dari ibunya "Halo Bu Assalamualaikum" ucap Prasetyo "Iya waalaikum salam mas, lagi apa kamu nak?" Tanya Ratih kepada putra sematawayangnya itu. "Iya, waalaikumsalam bu, baru balik kerja bu, ibu lagi apa?" jawab Pras "Cuma nelfon kamu aja, istrimu mana? Dia udah hamil?" Tanya Ratih "Belum bu" "Aduh gimana sih, kok dia gak bisa ngasih kamu anak" "Bu nanti juga di kasih kok sama tuhan, ya sabar aja lagian kami berdua juga masih sibuk" "Sabar sih sabar mas, kalau dia gak bisa ngasih kamu anak, udahlah ceraiin aja" Pras buru-buru mematikan teleponnya dengan alasan sibuk, ia tidak ingin kebahagiannya hari ini terganggu hanya karena keegoisan ibu nya Bersamaan dengan ia mematikan telepon, tiba - tiba Kinan keluar dari kamar mandi, sepertinya Kinan sadar bahwa ada sesuatu yang baru saja merusak mood suaminya itu "Kenapa mas?" Tanya Kinan Pras menggeleng, kemudian menghampiri Kinan yang baru saja membuka lemari, ingin mengambil baju yang ia akan pakai "Non, bikin anak yuk. Ibu udah nagih cucu" Ucap Pras sembari memeluk istrinya dari belakang Kinan menggeliat kegelian, ia lantas membalikan tubuhnya, menatap Pras "Sekarang banget mas?" Tanya Kinan Pras mengangguk "Iya non, sekarang banget" jawab Pras sembari menutup pintu lemari, kemudian mendorong pelan tubuh Kinan hingga Kinan berbaring di atas kasur
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD