Kangen

1209 Words
Pras segera pulang, Entah kenapa laki-laki itu tiba-tiba sangat merindukan istrinya padahal sebelum-sebelumnya Ia juga rindu namun tak pernah Serindu itu Sebelum pulang Pras mampir dulu ke toko bunga berniat memberikan bunga untuk Kinan berharap agar istrinya itu suka namun Prasetyo terkendala karena ia tidak tahu Bunga apa yang Kinan suka titik tetapi semangatnya tidak luntur begitu saja ia bertanya kepada para pegawai di sana menanyakan bunga yang terbaik yang biasanya wanita suka tidak peduli harganya berapa pegawai tersebut menyarankan bunga mawar untuk karena menurut pegawai tersebut bunga mawar adalah bunga yang paling netral untuk diberikan kepada pasangan setuju dengan hal tersebut kemudian ia membeli bunga itu lantas pulang ke rumahnya Sesampainya di rumah, keadaan rumah begitu sepi namun terdengar suara gemercik air dari kamar mandi dan Telah sadar bahwa istrinya sedang mandi tak lama setelah pas datang tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan Kinan keluar dari sana dibalut oleh sebuah handuk tipis yang hanya menutupi seperempat bagian tubuhnya Pras menelan ludah ketika melihat Kinan yang muncul di depannya hampir tanpa busana Jika saja ia tidak sedang lengket dan bau keringat mungkin ya sudah menerjang istrinya itu. Kian juga tanpa sadar tiba-tiba menghampiri Pras membantu Pras membuka bajunya dan memberikan sebuah handuk bersih kepada suaminya itu "Mandi dulu atuh Mas" ucap Kinan kemudian melewati peras membuka pintu lemari mencari baju yang akan ia kenakan Pras mengangguk namun sekali lagi ia menoleh melihat Apa yang akan Kinan lakukan, terlihat di sana Kinan menjatuhkan handuknya ke lantai memperlihatkan seluruh bagian tubuh belakangnya kepada sang suami. Pras sendiri hampir tidak tahan karenanya lantas ia buru-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih-bersih Setelah mandi Pras tidak melihat Kinan di kamar, kemudian Pras ke bawah me tentu saja istrinya itu berada di sana bergulat dengan alat masak yang baru saja ia beli namun ada yang lebih menarik perhatian Pras yaitu itu baju yang Kinan kenakan di rumah semakin terbuka saja "Non kamu sengaja mancing aku ya? "Tanya Pras yang baru saja duduk di kursi meja makan, Kinan menoleh menatap suaminya dengan senyum manis "Ih kepedean" jawab Kinan sembari terkekeh pelan Setelah makanan Jadi mereka pun makan kemudian lanjut menonton televisi di ruang tv mereka semakin mesra saja seperti sepasang pengantin baru yang memang sengaja ingin menikah bukan karena hanya dijodohkan "Non" Panggil Prasetyo kepada istrinya Kinan menoleh menanggapi panggilan suaminya "Kenapa Mas?" Tanya Kinan sembari menatap sang suami "Kamu belum suka ya sama aku?" Kinan Diam seribu bahasa ia tidak tahu harus menanggapi apa pertanyaan suaminya itu, Namun Prasetyo sepertinya mengerti dengan keadaan Kinan ia tersenyum kemudian mengusap lembut kepala istrinya "Nggak papa kok kalau belum aku tungguin sampai kamu mau dengan sendirinya" ucap Prasetyo dengan senyum tulus di wajahnya. Seketika Kinan merasa tenang akan jawaban suaminya itu Mereka lanjut menonton acara televisi kemudian setelah malam semakin larut kirain mengajak Kinan mengajak suaminya untuk tidur, kemudian Pras mengangguk menyetujui permintaan istrinya mereka berdua berjalan beriringan menaiki anak tangga lalu masuk ke dalam kamar Di kamar saat mereka sama-sama berbaring di kasur Prasetyo memanggil Kinan kemudian... Cup Prasetyo kembali mencium bibir istrinya mungkin hal tersebut akan menjadi ritualnya sebelum tidur berbeda dengan sebelumnya Kian kini sudah tidak kaget lagi Cup Kiran membalas kecupan suaminya di bibir, Prasetyo semakin gemas saja lihat kelakuan istrinya itu jika saja besok mereka tidak bekerja Mungkin Kinan sekarang sudah habis diterkam habis-habisan oleh Prasetyo " Coba aja besok kerja habis kamu aku gigitin" ucap Pras sembari menatap genit istrinya Keenan sendiri hanya terkekeh membalas ucapan suami nya itu kemudian ia mendekat memeluk erat tubuh Sang suami Prasetyo sendiri kaget dengan tingkah istrinya yang tiba-tiba memeluknya dengan erat seakan-akan tidak ingin kehilangan Pras, jantungnya berdetak tidak karuan entah Kinan mendengarnya atau tidak Masa bodoh yang penting sekarang Mereka terlihat begitu nyaman bersama Keesokan paginya Prasetyo terbangun lebih dulu dibanding Kinan ia menatap dalam-dalam wajah damai milik istrinya kemudian mencium pipi Kinan hingga wanita itu tersadar "Ih masih pagi pagi udah cium cium"ucap Kinan, Prasetyo tersenyum hangat melihat istrinya rasanya Sungguh berat harus berpisah dengan Kinan selama beberapa jam ke depan "Non" Panggil Pras kepada istrinya Kinan menoleh " Iya Mas kenapa? " "Lucu kali yah non kalau kita punya anak "ucap Prasetyo sembari melirik genit Kinan "Iya Mas lucu" balas Kinan tanpa menatap wajah suaminya itu ia masih betah menutup matanya di tengah setengah sadar " Ya udah berarti Ayo bikin "ucap Prasetyo yang tentu saja dihadiri dengan tatapan tajam oleh Kinan, 1 detik setelahnya Pras tertawa kemudian menunjukkan deretan giginya yang rapi lalu mengangkat kedua jari berbentuk tanda peace damai "Iya yang enggak nanti aja ya bilang kalau udah siap" ucap Prasetyo, ia hendak bangun namun sebelum itu ia mencium dulu kedua pipi istrinya dan tentu saja bibir istrinya lalu ia benar-benar bangun berjalan menuju kamar mandi sembari bersenandung riang Sementara Kinan masih menenangkan dirinya Yang kini sudah yakin bahwa ia juga mencintai Pras Setelah Pras mandi gantian Kinan yang mandi kemudian mereka sarapan bersama setelah itu Pras mengantar Kinan menuju kantornya saat pikiran baru saja turun dari mobil Frans tersadar akan bunga yang ia beli kemarin dia lupa memberikannya kepada Kinan hingga bunga tersebut sudah sedikit layu buru-buru Prasetyo membuang bunga tersebut dan kembali mengingatkan dirinya untuk membelikan Kinan yang baru sore nanti Rasanya hari begitu lambat untuk Prasetyo, Iya berulang kali melihat jam di tangan kirinya sembari menerbangkan pesawat menghitung Berapa jam lagi ia bisa bertemu dengan istrinya saatnya telah sampai kembali di Jakarta ya beberapa kali menghubungi Kinan namun wanita itu tidak menjawab sama sekali panggilan ataupun pesan singkat yang Prasetyo kirim untuknya Prasetyo agak khawatir karenanya dia Lantas buru-buru mengendarai mobilnya menuju kantor Kinan Sesampainya di sana bertepatan dengan istrinya itu keluar dari gedung kantor, Prasetyo turun dari mobil menghampiri Kinan tentu saja Ia mendapat tatapan tatapan dari orang-orang yang berada di sana " Mas lagi apa di sini? Kok nggak langsung pulang aja? " tanya Kinan sembari merapikan dasi suaminya yang sudah miring tidak berada di tempatnya " kamu seharian ini nggak angkat telepon aku dari pagi malah pas aku mau berangkat, handphonenya di mana? " tanya Prasetyo, perasaannya sudah sedikit lega melihat istrinya ternyata tidak apa-apa " lupa mas handphone aku ketinggalan di mobil kamu kamu nggak ngecek apa? " jawab Kinan, Prasetyo menggeleng Kemudian barulah mereka berjalan bersama kemudian memasuki mobil dan benar perkataan Kinan bahwa handphonenya ketinggalan di dashboard mobil suaminya itu hanya saja Prasetyo tidak mengeceknya Sebelum pulang Prasetyo mengajak istrinya untuk mampir makan dulu agar Nantinya di rumah mereka bisa langsung istirahat menikmati hari libur nanti Kinan sudah tidak masak lagi di rumah Saat makan kan tiba-tiba terus mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku celana kanannya memberikannya kepada Kinan " ini buat kamu hadiah pernikahan dari aku bukan mas kawin tapi emang bener-bener hadiah " ucap Prasetyo Kinan terlihat keheranan menatap suaminya itu " Dalam rangka apa Mas? " tanya Kinan " Aku pengen bilang itu sebagai lambang cinta, tapi sebenarnya lambang cintaku ada di mas kawin kita ada di cincin yang lagi Kamu pakai sekarang. Cincin ini anggap aja sebagai hadiah pernikahan kamu jaga baik-baik sama seperti kamu menjaga cincin Kawin Kita, bukti bahwa aku sudah jatuh terlalu dalam di dalam lubang cinta kamu " jawab Prasetyo " aku tidak peduli kamu sudah cinta sama aku atau belum, yang jelas aku cuma pengen kamu tahu kalau aku ku jatuh cinta banget sama kamu sayang banget sama kamu dan terima kasih karena udah mau jadi istri aku " ucap Prasetyo lagi dan kali ini ia mengelus punggung tangan istrinya " Siapa bilang Mas aku belum suka sama kamu? " tanya Kinan yang sukses membuat suaminya keheranan " Maksudnya gimana?"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD