When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rey tak merasa curiga sama sekali dengan tanda yang hadir lewat mimpinya. Ia justru terkesan biasa saja dan tak memperdulikan. Aneh. Biasanya, Rey itu paling peka terhadap sesuatu, bahkan jika ada sebuah tanda melalui mimpi maka ia akan mencari tahunya, namun saat ini berbeda. Karena hati dan pikirannya sedang dipenuhi dengan rasa cinta yang tak wajar jadi ia tak ambil pusing. Lena mengantar kekasih hingga ambang pintu, Rey izin untuk kembali ke rumahnya. Lena melambaikan tangan dan mengantarkan kepergian Rey. Rey menebus belahan jalan dengan penuh bahagia, sampai di rumah ia langsung masuk tanpa memberikan salam. "Rey! Dari ?ana kamu?" "Dan apa yang kamu bawa!! Keluarkan dan buang!! Jangan pernah membawa apapun tentang iblis itu masuk ke dalam rumah ini!!" Rey nyelonong saja tak mengg