When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sesuai perjanjian sebelumnya, Iyan kembali lagi ke kamar pemujaan tepat selepas isya. Ia memberi alasan pada istrinya untuk bernegosiasi dengan Ratu Salome. Tadi sore, lelaki itu berdusta dan mengatakan bahwa tak bisa bertemu dengan Ratu. Beberapa kali di panggil tapi tak ada jawaban, mungkin sedang sibuk dengan urusan yang lain, begitu katanya. Padahal, itu hanyalah alasan semata agar istrinya percaya. Sebab, selama ini memang ia menyembunyikan skandalnya bersama sang Ratu. Istrinya tak tahu menahu mengenai skandal suaminya, yang ia tahu hanyalah bahwa suaminya pemuja siluman ular dan mereka mendapatkan semua kekayaan seperti sekarang itu hasil dari pemujaan dan menyerahkan beberapa orang menjadi tumbal. Iyan sudah bersiap menyambut kekasihnya dari kerajaan dunia lain tersebut. Ia mereb