When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Bel masuk berbunyi semua kembali ke tempat duduk masing-masing. Pembelajaran dimulai, selama jam pertama berlangsung ada yang berbeda dengan Tata. Ia hanya diam saja, bahkan terkesan tidak fokus. Biasanya ia sangat aktif namun hari ini sedikit berbeda. Beberapa kali dipanggil Ibu Guru pun hanya diam saja tak menjawab. Ara merasa khawatir dengan kondisi, Tata. Anak-anak yang lain juga merasakan perubahan dari Tata. Suasana kelas mendadak jadi tak ada semangat. Jam kedua berlangsung, ada salah satu siswa yang masuk ke dalam kelas dan berbicara dengan Ibu Guru. "Tata dan Ara, dipanggil kepala sekolah, Nak," ucap Ibu Ayu. Keduanya saling pandang dan semua mata menoleh ke arah mereka. Bingung. Apa yang sebenarnya terjadi, tapi mereka sendiri sudah paham. Ini pasti ada kaitannya dengan kejadi