When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Wejangan demi wejangan Om Dermawan jelaskan untuk membuat Tata dan Ara paham juga mengerti bahwa tak baik jika membully sesama teman. Kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama kali, sebelumnya juga ada anak yang dibully lalu laporan pada kepala sekolah dan diadakan pertemuan juga. Namun, nampaknya belum bisa dijadikan pelajaran untuk beberapa waktu ke depan. Om Dermawan juga memberi batasan untuk Ara dan Tata agar tidak selalu berinteraksi dengan mereka yang tak kasat mata di tempat ramai. Beliau paham betul apa yang terjadi, sebab anaknya juga sama seperti Tata. Jadi, menghadapi Tata juga Ara tak terlalu sulit. "Om paham betul tentang kalian, tapi kalian juga harus bisa mempunyai batas. Menahan diri untuk tidak berbicara sendirian di tempat umum, itu salah satu cara yang paling mudah a