"Rafael." Saat namanya disebut, Rafael baru menengadah memberanikan diri menatap Alaka, gadis itu meraih tangannya dan mengajak Rafael untuk duduk di sebuah kursi panjang yang sempat diduduki Alaka tadi. Shopping bag yang Alaka bawa ia letakan di belakang pinggang saat posisi duduknya menyamping. "Gue enggak akan nanya kabar karena udah ngelihat lo yang kayak gini, badan lo makin kurus banget sekarang. Pasti enggak nyaman kan ada di tempat ini?" "Iya." Lirih dan nyaris tak terdengar, ia menunduk lagi, membuat tangan Alaka tergerak untuk menangkup wajahnya, mengarahkan Rafael agar melihat gadis itu sejenak. "Lo kenapa sih? Nggak suka ya gue datang ke sini? Bilang dong dari kemarin, jadi gue enggak perlu jauh-jauh ke sini." Alaka sedikit kesal, tangannya meluruh dari wajah Rafael, ia tak