14. Balada permen cokelat.

1636 Words

Alaka masih memikirkan perkataan Rafael terakhir kali sebelum aktor tersebut menyingkir dari hadapannya, tentang Rafael yang mengatakan kalau ia bisa mati jika tidak merokok, bukankah sejuta umat juga tahu kalau merokok itu membunuh? Apa konsep yang Rafael tekankan memang berbeda karena sesuatu? Alaka mendesah, pertemanan mereka masih tidak baik-baik saja, sikap aktor tersebut tetap tak acuh sampai dua scene sebelumnya mereka melakukan take berkali-kali karena ekspresi Rafael tak bisa diubah ketika menghadapi Alaka, apa harus semarah itu? Alaka duduk bersebelahan dengan Galan yang sibuk dengan urusan ponsel, sedangkan Alaka tengah membaca skrip film untuk adegan yang sebentar lagi akan ia perankan, tapi bukan bersama Rafael, melainkan Arabella. "Kalian lagi marahan, Al?" Tanpa angin pun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD