Pemeran Utama Part-4

1512 Words
    Bermodalkan persiapan yang matang serta motivasi yang tinggi Danila dan Mutmainnah menampilkan suguhan penampilan musikalisasi yang memukau serta menyentuh perasaan dari para juri serta para penonton yang hadir saat itu, mereka berdua mampu membuka pandangan dari para juri dan penonton akan pentingnya peran pendidikan atau kegiatan non akademis bagi perkembangan anak lewat penampilan musikalisasi mereka, penampilan mereka berdua disambut dengan riuhnya tepuk tangan dari para penonton. Mereka berdua merasa puas atas penampilannya, yang terpenting sudah berjuang maksimal, perkara hasil biar waktu yang akan menjawabnya.     Satu-persatu peserta dari perwakilan seluruh provinsi sudah menampilkan karya musikalisasi mereka masing-masing, kini tibalah pada saat pengumuman pemenang perlombaan. Suasana JCC yang awalnya riuh kini menjadi begitu sunyi dan tegang, para peserta dan penonton berharap-harap cemas dengan hasil yang akan diumumkan. Pembaca acara memasuki panggung utama sembari membawa sebuah amplop yang berisikan nama pemenang perlombaan musikalisasi puisi, langkah pembaca acara berhenti pada tengah panggung, sembari menaikkan microfon yang sedang dibawanya mereka menyampaikan ingin menyampaikan nama pemenang perlombaan musikalisasi yang semakin menambah suasana saat itu menjadi semakin tegang. Dengan pelan pembaca acara menyebutkan satu nama tim yang berhasil memenangkan juara ketiga, mereka menyebutkan pemenangnya adalah tim dari SMAN 1 Surabaya yang mewakili provinsi Jawa Timur seketika disambut riuhnya tepuk tangan para penonton yang hadir saat itu, di saat pemenang juara ketiga dipersilahkan maju ke atas panggung, suasa JCC saat itu kembali senyap dan penuh tegang.     Dengan pelan pembawa acara menyampaikan pemenang perlombaan juara satu dan dua sekaligus secara bersamaan, semua peserta berharap-harap cemas, ada yang sembari berdoa, ada yang tidak mau melihat hasil pengumumannya, sementara Danila dan Muthmainnah hanya bisa berpelukan sembari berdoa agar mereka mampu mendapatkan hasil yang memuaskan atas perjuangan dan kerja keras mereka. Tak lama setelah itu dengan suara lantang pembawa acara menyampaikan bahwa yang berhasil memenangkan kejuaraan musikalisasi adalah tim SMK LANTERA perwakilan dari provinsi Banten, seketika tangisan haru dan riuh pecah kala itu. Danila dan Mutmainnah seketika melangsungkan sujud syukur sembari tak kuasa menahan tangis atas apa yang berhasil mereka capai tepuk tangan para penonton semakin bergemuruh, Danila dan Mutmainnah melangkahkan kakinya maju menuju panggung untuk mendapatkan penghargaan atas pencapaian mereka. Tangis haru mereka berdua masih meluncur deras dari mata mereka, sembari sesekali mereka usap dengan sebuah tissue wajah yang mereka bawa, atas pencapaian mereka berdua dalam memenangkan perlombaan, mereka berhasil mendapatkan penghargaan berupa piagam serta beasiswa kuliah gratis buat mereka berdua, sebuah hasil yang sebanding dengan proses serta perjuangan yang mereka tempuh.     Akan tetapi, semakin tinggi mereka terbang, maka semakin tinggi pula hambatan yang sedang menanti mereka, kisah kesuksesan mereka dalam perjalanannya juga mengalami berbagai hambatan, seperti yang dialami oleh Dayat, ketika ia merasa nyaman dan mampu bisa berkembang di rohis, teman-teman di ekskul pramuka yang juga diikutinya merasa tidak senang, karena di pramuka Dayat juga di gadang-gadang sebagai calon ketua ekskul, hingga Dayat pernah disidang sama Pembina ekskul pramuka, ia disuruh memilih untuk fokus pada satu ekskul, antara rohis dan pramuka, namun Dayat menjawabnya dengan tegas jika ia lebih memilih rohis karena baginya di rohis ia bisa mendapatkan banyak manfaat serta mampu mengembangkan kualitas dirinya. Bukan tanpa alasan Dayat lebih condong memilih rohis, karena di pramuka secara program dan kekompakan internal anggotanya sangat kurang berjalan, Dayat seperti bekerja sendiri membangun serta menjalankan program di pramuka, sedangkan anggota yang selainnya cenderung cuek serta acuh pada pramuka, bagi Dayat hal seperti itu tidak sehat bagi suatu organisasi, di sana ia tidak bisa berkembang secara maksimal. Selain itu Dayat juga menghadapi tantangan dari orang tuanya yang terkadang memarahinya karena harus pulang malam dengan kesibukannya di ekskul dan juga jarak antara rumah dan sekolahnya jauh, sehingga ketika pulang ke rumah menjadi semakin malam, namun Dayat kini sudah berbeda dan sudah tumbuh menjadi pribadi yang kuat serta bijaksana, ia mengajak orang tuanya mengobrol pelan-pelan menjelaskan tentang kesibukannya dalam peran di organisasi rohis, serta kesibukan belajar dan persiapan ikut perlombaan, ia juga berkomitmen kepada orang tuanya jika dengan berbagai kesibukannya itu Dayat mampu membagi waktu dengan belajar agar tetap bisa berprestasi secara akademik di sekolah, akhirnya berujung pada orang tuannya menerima alasannya bahkan mendukung apa yang  ia lakukan, karena bagi mereka apa yang dilakukan oleh Dayat merupakan suatu kebaikan. Begitulah Dayat yang kini telah jauh berbeda dengan sebelumnya, ia cenderung tenang dalam menghadapi permasalahan secara mandiri, untuk masalah kepadatan agendanya, baginya itu bukan merupakan suatu beban, melainkan tantangan untuk bisa menghandle semuanya, dia rajin membuat perencanaan agar agendanya berjalan lancar serta tidak bertabrakan antara satu dengan selainnya.     Selain Dayat, Safitri juga mengalami hal yang sama, ditengah proses tumbuhnya ia juga harus menghadapi persoalan dengan ekskul PMR yang diikutinya, sama seperti Dayat dengan kemenonjolan kualitas dirinya membuat Safitri juga digadang-gadang sebagai calon ketua ekskul sama pembinanya, ia sempat galau memilih, karena tidak mungkin ia ambil peran central di kedua ekskul, karena kapasitas ia tidak akan sanggup ditambah beban belajar di sekolah dan berbagai jenis perlombaan yang dia ikuti. Ia juga galau karena PMR merupakan ekskul yang sudah ia geluti sejak SMP, sedangkan rohis memberikannya banyak manfaat serta membantunya untuk tumbuh berkembang, ia coba memikirkannya matang-matang yang berujung pada ia tetap memilih fokus utama ke rohis sedangkan untuk PMR tetap diikutinya namun hanya sebatas anggota biasa, sehingga dengan begitu ia masih tetap bisa aktif di PMR sekalugus tetap mengembangkan dirinya di rohis. Tak hanya itu Safitri juga mengalami hal yang sama, di tengah kepadatan agenda ekskul membuatnya sering telat pulang ke rumah atau pulang ke rumahnya seringnya malam, hal itu membuat orang tuanya marah, bahkan terkadang karena sering pulang malam dijadikan alasan atau faktor penyebab orang tuanya bertengkar kembali, Safitri merasakan ketidak nyamanan dalam suasa rumah, sesekali ia sering menangis dan melindungi adiknya ketika orang tuanya bertengkar.     Akan tetapi kini Safitri sudah berkembang dia sudah banyak belajar untuk mengatasi masalahnya agar tidak mengganggu psikologisnya, selama ini dia selalu cari-cari artikel berkenaan dengan kesehatan mental, sehingga membuatnya lebih bijak menyikapi setiap permasalahannya, dan juga ia di dukung oleh teman-temannya di rohis yang selalu support seperti keluarga kedua baginya, di tambah lagi ada Dayat yang selalu memberikan bimbingan serta motivasi sebagai pasangannya. Safitri mencoba mengkomunikasikan baik-baik berkenaan dengan kesibukannya di sekolah maupun organisasi, ia menyampaikan kepada kedua orang tuanya jika yang membuatnya selama ini bisa berkembang serta bisa memiliki banyak prestasi adalah karena ia dilatih dalam setiap ekskul yang diikutinya, selain itu dia juga menduduknya bahwa seringnya dia pulang malam tidak hanya dikarenakan kegiatan organisasi saja, meliankan juga karena ada tugas sekolah serta persiapan lomba yang diikutinya. Safitri juga berkomitmen kepada kedua orang tuanya jika ia akan selalu menjaga prestasinya baik secara akademik maupun non akademiknya, ia juga rajin membuat perencanaan agar seluruh agendanya bisa tertata dengan baik dan tidak bertabrakan antara satu dengan selainnya, dia juga banyak sharing dengan Awan dan Fatih untuk menyikapi kesibukan yang dia miliki supaya tetap bisa sama-sama optimalnya. Dengan dijelaskan detail serta diberi komitmen kedua orang tua Safitri menerima dan mendukung penuh Safitri, kedua orang tuanya pun juga meminta maaf kepada Safitri karena selama ini sering memarahinya, dan membuatnya menghadapi beban berat di masa mudanya. Ternyata selama ini kedua orang tuanya Safitri sudah mengetahui jika selama ini Safitri merasa tertekan jika berada di rumah akibat ulah mereka berdua yang sering bertengkar di hadapannya tanpa memperdulikan perasaan anak-anaknya, selama ini Safitri yang selalu mencoba menjaga perasaan adiknya dan perasannya sendiri ketika kedua orang tuanya bertengkar di rumah. Saat itu juga kedua orang tua Safitri langsung meminta maaf kepadanya sembari memeluk Safitri mereka berucap terima kasih kepada Safitri karena telah menjadi anak yang kuat dan hebat selama ini, meneteslah air mata Safitri saat itu dan ia juga merasa lega beban perasaan yang selama ini ia simpan erat dalam hati agar kedua orang tuanya sadar untuk tidak lagi bertengkar di rumah dan di hadapan anak-anaknya kini telah terkabulkan, kehidupan keluarganya saat itu telah berubah drastis menjadi lebih harmonis.     Sulit dan kerasnya perjuangan yang sedang mereka alami, bukan berarti membuat mereka tidak mengalami perkembangan sama sekali, selama kita masih bergerak dan berusaha, kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri kita. Saat kita merasa lelah atau hampir menyerah dalam menghadapi setiap kesulitan yang tidak mudah kita taklukkan, jangan pernah terbesit pikiran untuk menyerah. Bukankah butuh waktu lima tahun bagi pohon bambu untuk bisa mempersiapkan diri tumbuh menjulang tinggi dan mampu memberikan manfaat bagi kehidupan? Selama lima tahun tersebut pohon bambu tak memiliki perkembangan significant pada pertumbuhannya. Tapi asal kalian tau selama itu ia sedang mempersiapkan pertumbuhan di bawah akarnya, supaya mampu menompang pertumbuhan bambu dikemudian hari, hingga ia tidak goyah atau patah ketika dihantam badai.     Begitu juga dengan mereka, meskipun saat ini merasakan kesulitan, dan merasa belum ada progres significant dari diri mereka, percayalah saat itu mereka sedang dalam proses berkembang, tinggal tunggu waktu saja untuk mereka bisa tumbuh menjulang tinggi serta mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan. Bisa jadi, bagian paling berat dari sebuah kesuksesan adalah di saat awal Kita memulai tumbuh, karena segala sesuatu terasa berat dan penuh tantangan, namun bila kita bisa melewati masa-masa sulit tersebut, sesungguhnya Kita sedang menguatkan pondasi agar kuat menjadi tumpuan dan tidak goyah ketika tumbuh tinggi menjulang. Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun mereka layak untuk berkembang.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD