Masa pengenalan lingkungan sekolah Part-1

1111 Words
    Dirimu tidak akan pernah mati, jika semangat dan kerja kerasmu nyata. Dirimu akan mati, jika semangat dan kerja kerasmu hanya diangan saja. Perjalanan hidup memang berat dan butuh pengorbanan. Ingat mimpimu lebih terhormat dari pada nikmat semu yang telah di tawarkan dunia Senin pagi yang cerah, langit Tangerang kelihatan indah dengan warna birunya seakan mengiringi kegembiraan Dayat, Safitri, Danila, Mutmainnah dan Wawan memasuki babak baru dalam kehidupan mereka. Pagi itu mereka sedang menjalani upacara pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Dayat berdiri di barisan paling depan sembari memakai pakaian putih-biru khas SMP dan atribut papan nama berwana coklat bertuliskan namanya dan jurusannya. Wawan, Danila dan Safitri berada di barisan samping kanan Dayat dengan Wawan yang berada di barisan paling depan, kemudian Danila dan Safitri berada di barisan ke lima dari depan. Sedangkan Mutmainnah berdiri di barisan yang agak jauh dari selainnya, Mutmainnah berdiri di barisan paling ujung sebelah kanan lapangan upacara bersama teman-teman satu jurusannya, mereka memakai atribut yang sama dengan Dayat. Mereka dengan khusyuk mendengarkan arahan dari inspektur upacara sembari sesekali mereka mengusap keringat dengan tangan karena terik panas matahari yang menyengat.     Dua jam berlalu upacara pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah berlalu, seluruh siswa dipersilahkan masuk ke ruang kelasnya masing-masing, Danila, Wawan dan Safitri meskipun mereka berada di jurusan yang sama, namun mereka masuk ke kelas yang berbeda-beda. Wawan masuk kelas X Farmasi klinis dan komunitas 1, Safitri masuk kelas X Farmasi klinis dan komunitas 2, dan Danila masuk kelas X Farmasi klinis dan komunitas 3, Sedangkan Dayat masuk kelas X Analis kesehatan, dan Mutmainnah masuk kelas X Keperawatan 1. Hari itu setelah mereka dikembalikan ke kelasnya masing-masing, mereka diberikan arahan untuk schedule hari ke dua besok.     “Besok kalian masuk jam 06.30 WIB, secara agenda masa pengenalan lingkungan sekolah akan berfokus pada demonstrasi pengenalan masing-masing jurusan, jadi jangan lupa kalian bawa alat tulis dan persiapkan pertanyaan untuk mendalami jurusan kalian ya? kalian faham?” Tutur kakak pembimbing kami di kelas dengan lantangnya.     “Faham kak.” Sahut kami berbarengan.     Setelah itu mereka dipersilahkan pulang ke rumahnya masing-masing, selama mereka berada di rumah masing-masing, malam harinya mereka berlima langsung meluncur menuju warnet terdekat dari rumah mereka masing-masing untuk mencari tau seputar jurusan mereka agar besok mereka memiliki bekal wawasan serta bahan untuk didiskusikan dalam sesi pengenalan jurusan. Keesokan harinya, tibalah hari kedua masa pengenalan lingkungan sekolah, Dayat, Wawan, Safitri, Danila, dan Mutmainnah datang ke sekolah tepat waktu sembari masih menggunakan pakaian seragam putih-biru khas SMP dengan tambahan atribut nama d**a bertuliskan nama dan jurusannya mereka. Mereka memasuki ruangan kelas masing-masing, di depan ruang kelas kakak pembimbing kelas mereka sudah bersiap untuk memberikan arahan.     “Oke adik-adik sekalian, habis ini kita akan ke lapangan sekolah, kalian semua siapkan dan bawa alat tulis kalian.” Ucap kakak pembimbing dengan lantangnya.     “Baik kak.” Sahut mereka semua serentak menjawab arahan kakak pembimbing.     Semua murid baru dikumpulkan di lapangan sekolah sembari membentuk barisan huruf U, tepat di tengah-tengah lapangan perwakilan Bapak dan Ibu guru dari perwakilan masing-masing jurusan menjelaskan tentang gambaran pelajaran yang akan mereka dapatkan nantinya pada masing-masing jurusan. Dayat, Wawan, Danila, Safitri, dan Mutmainnah menyimak penjelasannya dengan khusyuk sembari sesekali mencatat point-point penting yang disampaikan oleh Bapak dan Ibu guru mereka, satu-persatu penjelasan tiap jurusan berlalu secara bergantian, tibalah pada saat sesi tanya jawab, pembawa acara menyampaikan.     “Adik-adik sekalian, sesi penjelasan masing-masing jurusannya sudah selesai, Bapak dan Ibu guru perwakilan tiap jurusan masih berada di depan kalian, sekarang kita memasuki sesi tanya jawab, barangkali di sini ada adik-adik yang masih belum jelas dengan wawasan jurusan yang disampaikan tadi? Silahkan bertanya sembari mengangkat tangannya dan mengenalkan namanya.” Ucap pembawa acara sembari pandangan matanya menatap seluruh siswa baru yang ada di depannya.     Dari barisan kedua di depan pembawa acara ada siswa yang mengangkat tangannya, seketika pembawa acara langsung menunjuknya untuk mempersilahkannya bertanya.     “Iya kamu, silahkan bertanya.” Ucap pembawa acara sembari memberikan microfone ke siswa perempuan tersebut yang ternyata adalah Safitri, bagi Safitri menanyakan sesuatu di depan umum bukanlah hal yang baru baginya, dengan berbagai pengalaman organisasinya selama di SMP membuatnya menjadi anak dengan mental tangguh dan berani menyampaikan pendapat.     “Assalammualaikum… perkenalkan nama saya Safitri, saya berasal dari kelas X Farmasi klinis dan komunitas 2, saya mau bertanya dua pertanyaan. Pertama, apakah waktu praktikum nanti kita hanya fokus pada pembuatan resep obat saja atau bagaimana? Kedua, nanti output lulusan Farmasi akan bisa bekerja dan berkuliah di mana aja ya? Terima kasih cukup sekian, wassalammualaikum.” Ucap Safitri sembari berdiri yang seketika menjadi pusat perhatian seluruh siswa. Termasuk Dayat, ia begitu kagum dengan apa yang dilakukan oleh Safitri sembari sesekali Dayat tersenyum kagum melihat Safitri.     “Hebat dia, baru pertama kali aku melihat perempuan seberani dan pintar kayak dia.” Tutur Dayat dari dalam hatinya.     “Aku juga gak boleh kalah dengannya, aku harus berani bertanya juga.” Ucap dayat dengan pelan.     Melihat apa yang dilakukan oleh Safitri selain membuat Dayat terkagum, ia juga merasa terdorong untuk bisa seperti dia, setelah sesi pertanyaan pertama sudah dijawab oleh perwakilan guru dari jurusan Farmasi klinis dan komunitas, masuklah pada sesi pertanyaan kedua dibuka oleh pembawa acara.     “Selanjutnya apakah ada yang mau bertanya lagi?” Ucap pembawa acara sembari melihat ke arah siswa.     “Saya.” Terdengar suara lantang berasal dari sisi kanan pembawa acara, yang ternyata benar suara itu berasal dari Dayat, pembawa acara langsung menghampirinya dan mempersilahkannya untuk berdiri serta memberikan microfone yang dipegangnya.     “Assalammualaikum… perkenalkan nama saya Dayat, saya dari kelas X Analis kesehatan, saya mau bertanya untuk gambaran output jurusan Analis kesehatan kedepannya kita bisa kerja atau kuliah di mana saja ya? kemudian yang mau saya tanyakan juga adalah apakah nanti selama kita menjalani praktikum di laboratorium ada tambahan biaya lagi untuk pengadaan alat-alat dan bahannya? Terima kasih wassalammualaikum.” Tanya Dayat sembari berdiri dan seketika menjadi pusat perhatian seluruh siswa.     Termasuk si Safitri yang diam-diam sembari tertunduk merekahkan senyum kagumnya melihat apa yang dilakukan Dayat, seolah sebuah sinyal antar keduanya mereka sama-sama saling mengagumi dalam kesan pertama saling melihat sosok keduanya, momen itu adalah pertamakalinya mereka saling bertemu dan mengenal nama tanpa saling bertatapan secara langsung. tiga jam sesi pengenalan jurusan pun berakhir, terik sinar matahari kala itu sudah menyinari seluruh area lapangan sekolah tempat dilangsungnya pengenalan jurusan, seluruh siswa baru dipersilahkan kembali ke kelasnya masing-masing, seperti biasanya di dalam kelas kakak pembimbing kembali menjalankan tugasnya untuk memberikan arahan kepada siswa baru.     “Oke adik-adik sekalian, agenda masa pengenalan lingkungan sekolah hari kedua sudah selesai, setelah ini kalian bisa pulang ke rumah masing-masing, oh iya… jangan lupa besok kalian tetap masuk pukul 06.30 WIB untuk masa pengenalan lingkungan sekolah hari ketiga yang akan membahas mengenai demo ekstrakulikuler sekolah, jadi persiapkan diri kalian untuk memilih ekstrakulikuler yang akan kalian ikuti kedepannya, bisa di fahami?” Tutur kakak pembimbing dengan lantang seperti biasanya.     “Baik kak di mengerti.” Jawab seluruh siswa secara bersamaan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD