6

1611 Words
Mereka pun sudah selesai makan pada saat ini. Kalila sedang melihat YouTube dengan handphonenya. Ia sangat bersyukur karena disini sudah free dengan WiFi juga jadi dia tidak perlu memikirkan paketan yang mahal sekali. "Lo kelas berapa? Anak SMA mana Lo?" tanya Aksa kepada Kalila itu. "Kepo banget sih Lo. Emang kalo gua tanya kayak gitu ke Lo, Lo bajalan jawab gua? Kayaknya ga sih" ujar Kalila kepada Aksa tersebut saat ini juga. "Gua anak Pancasila kelas 2. Puas? Sekarang gua tanya sama Lo, Lo anak mana? Kayak nya Lo kenal seseorang yang Dhika sama Gema juga kenal kan?" tanya Aksa kepada Kalila membuat Kalila kesal karena Aksa tersebut. "Okay. Gua anak Garuda kelas 2. Lo ga perlu kasih tua gua tentang itu. Dan mending Lo sekarang diem aja deh. Kesel gua lama-lama denger Lo ngomong tuh" ujar Kalila mencoba untuk mengalihkan perhatian dari Aksa. Ia pikir cara ini akan berhasil untuk dirinya saat ini, tapi ternyata gagal total. "Lo pikir gua bakalan teralihkan karena omongan Lo tadi? So? Lo beneran ga mau ngasih tau? Atau gua harus tanya ke temen gua?" tanya Aksa. "Kala. Dhika sama Gema kenal sama Kala, jadi gua tadi minta mereka buat ga bilang ke Kala tentang keberadaan gua sekarang. Karena guanyakij pasti dia lagi nyari gua" ujar Kalila membuat Aksa mengingat-ingat apakah ia mengenal seseorang bernama Kala atau tidak. Dan ingatannya saat ini pun sudah berkeliaran hingga ia mendapatkan ingatan tentang setahun yang lalu dimana ia mengikuti balap motor dan disana ia bertemu dengan Kala itu. "Ah Kala, emangnya dia siapa nya Lo? Sampai nyari-nyari Lo? Pede gila ya Lo bakalan di cari sama dia? Kalo ga salah Kala satu sekolah sama Lo juga kan? Anak Garuda? Kalo Lo besok berangkat kenapa dia harus nyari Lo sekarang? Buang-buang waktu aja ga sih?" tanya Aksa kepada Kalila saat ini. "Karena dia sayang sama gua, tapi intinya kalo Lo kenal atau Lo ga kenal tolong jangan ngasih tau ke Kala kalo gua ada disini. Lagi pula gua sama Lo juga udah saling janji ga bakalan ganggu urusan masing-masing kan? So, tolong banget buat tepatin janji itu" ujar Kalila dan Aksa pun hanya mengangguk. Mereka memang sudah berjanji mengenai hal itu dan Aksa tidak akan mengingkari janji tersebut. Lagi pula masalah percintaan orang lain bukan lah ranahnya, mengurusi percintaan dirinya sendiri ia kelabakan juga apalagi harus ikut campur dalam masalah percintaan orang lain juga. Aksa saat ini sudah mengambil rokok dan ingin menghidupkan nya, tapi Kalila langsung mengambil rokok tersebut dan menyembunyikan nya saat ini. "Lo apa-apaan sih? Gua kan ga ganggu Lo" ujar Aksa kepada Kalila. "Sekarang Lo emang ga ganggu gua, tapi dengan Lo ngidupin ini asapnya bakalan kemana-mana dan itu ganggu banget. Lo kalo mau ngrokok di luar sana kan di sana ada tempat duduk, jangan disini" ujar Kalila tersebut. "Ck ribet banget sih Lo jadi orang mana sini rokok gua. Ngapain ngatur-ngatur sih Lo. Lagian kan ini juga bukan tempat Lo doang tapi juga tempat gua. Jadi gua berhak dong ngelakuin apa aja disini" ujar Aksa sembari saat ini tangannya mencoba untuk mengambil rokok miliknya yang di sembunyi kan di belakang tubuh Kalila itu. Saat ini posisi mereka seperti orang berpelukan saja. Kalila yang sadar akan posisi dari mereka yang menurutnya terlalu intim itu. Saat ini Kalila langsung keluar dari posisi itu dan Aksa berhasil mendapat kan rokoknya kembali. Aksa pun sudah mendekat kan rokok itu ke api, tapi api nya ia padam kan. Ketika mendengarkan pengakuan dari Kalila saat ini. "Gua ada asma, ga bisa buat ngehirup asap rokok. Please Sa, gua minta tolong" ujar Kalila yang membuat Aksa pun berhenti melakukan aktivitas tadi. "Dari tadi harusnya Lo ngomong. Kalo Lo ngomong kan ga perlu gua pakek berebut rokok itu sama Lo. Udah lah" ujar Aksa yang saat ini pergi meninggalkan kos tersebut. Sementara Kalila saat ini lega karena Aksa paham. Ia memang benar-benar tidak bisa menghirup asap rokok berlebihan. Kepergian Aksa itu membuat Kalila saat ini melihat handphonenya lagi dan Chat yang ada di w******p saat ini semakin bertambah banyak. Sepertinya Renata, Barra dan Kala benar-benar mencari dirinya pada saat ini. Chat Renata: Woy, Lo kabur dari rumah he? Gua tadi di tanyain sama Kala Renata: Dia tanya ke gua Lo di rumah gua atau ga. Lo kemana Weh La? Barra: Kalila, kamu dimana? Aku jemput ya sekarang. Aku khawatir La Kala: Woy Kalila Lo dimana. Kasih tau ke gua ya sekarang juga Kalila Kala: Lo beneran kabur ya? Gua tanya Renata katanya Lo ga ke sana. Kala: Bales chat gua cepetan. Atau kalo ga gua bakalan ngerahin semua pasukan gua buat nyari Lo. Lo tau kan La? Temen gua banyak banget Membaca chat terakhir dari Kala itu membuat Kalila pun memutar bola matanya. Ia pun saat ini akhirnya mengirim pesan lagi kepada Kala itu. To: Kala • Babe, I'm Okay. Don't be panic okay? Gua baik-baik aja, aman juga kok Tak lama setelah itu handphone Kalila berbunyi yang memperlihatkan bahwa Kala sedang menelfonnya. Ini sangat gila, ia pikir Kala saat ini sedang di sekolah tapi kenapa di jam-jam segini ia masih bisa menelfon dirinya. "Lo ga sekolah ya? Lo bolos ya he?" tanya Kalila saat pertama mengangkat nya. Namun sepertinya Kala sedang ada di sekolah karena saat ini benar-benar bising khas sekolah sekali. Kalila menjadi bingung saat ini. "Woy anjir gua lagi nyariin Lo lagi ngumpulin pasukan. Lo kemana sekarang gua jemput buat pulang" ujar Kala kepada Kalila tersebut disana. "Gua ga mau balik, gua ada di tempat yang aman. Lo tenang aja. Jangan nyari gua karena gua tau itu. Kalo lo masih nyari gua gua bakalan masuk sekolah besok. Gua bakalan masih masuk sekolah asal kan Lo ga nyari gua dan Lo ga kepo sama keberadaan gua" ujar Kalila menegaskan kepada Kala. "La, please lah jangan kayak gini. Lo kenapa sih La? Apa yang ngebuat Lo pergi dari rumah woy?" tanya Kala yang saat ini sangat frustasi dirinya. "Udah Lo ga usah banyak tanya. Besok bakalan gua jelasin di sekolah. Udah dulu ya babe, darah love you" ujar Kalila yang langsung mematikan panggilan itu. Kalila pun saat ini berharap supaya Kala benar-benar nurut dan tidak mencoba untuk mencari dirinya. Karena jujur saja ia tidak ingin kembali ke rumah dulu untuk sementara waktu, entah itu karena perjodohan yang direncanakan oleh Kakeknya dan orang tua atau entah karena hal lainnya. Yang ada di pikiran Kalila saat ini adalah dirinya ingin membuktikan bahwa ia bisa hidup mandiri di luaran tanpa uang dari kedua orangtuanya itu. Ia juga tidak mau terus-menerus di ejek anak manja oleh Aksa. Ia akan membuktikan bahwa ia juga bisa hidup irit dan susah seperti pada saat ini. Hanya saja mungkin ia butuh waktu untuk adaptasi karena beberapa hal yang ia lakukan disini juga kebanyakan baru ia lakukan pertama kali seperti pergi ke pasar, makan di warteg dan tinggal di kos-kosan kecil seperti tempatnya ini. Saat Kalila sedang melihat ke handphone nya tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk dan ia pun membuka pintu itu. Ternyata yang mengetahui adalah Kak Yumna. Yumna mengajak Kalila dan Aksa untuk makan lutisan bersama di ruang TV. Kalila pun mau karena ini salah satu cara juga supaya ia bisa mudah beradaptasi disini. Ia juga mengatakan bahwa Aksa tidak mungkin ikut karena dia saat ini tidak ada di kos dan sedang pergi ke luar. Yumna pun mengangguk dan saat ini mereka berdua turun ke bawah bersama-sama. "Wahh sini La, loh Aksa kemana? Ga ikut ya?" tanya Bayu kepada Kalila. "Lagi pergi Kak, ga tau deh tadi mau kemana. Udah lah tinggal aja wkwkw" ujar Kalila dan ia pun ikut bergabung dengan mereka semua saat ini. Mereka ternyata asyik juga walaupun mereka berbeda-beda usianya. Ada yang sudah menikah, ada yang bujang tapi bekerja, ada yang pengangguran, ada yang masih kuliah dan ada yang masih sekolah seperti Kalila dan Aksa. Ah iya dan Yumna juga, karena Yumna ternyata masih kelas 3 SMA saat ini. Disana mereka bisa bertukar pikiran dengan bebas dan juga terstruktur. Tak pernah Kalila bayangkan jika pilihannya di kos ini ada keuntungan dan kekurangan nya juga. Keuntungan nya adalah ia punya banyak kenalan danjuga bisa bertukar pikiran. Sementara kekurangannya karena dirinya harus bersama dengan Aksa dan satu kamar bersamanya. Meskipun ya mereka tidak melakukan apa-apa karena memang tidak ada ketertarikan antar mereka. Malahan mereka berdua bisa di bilang saling tidak suka sejak pertama temu. "Kak Yumna sekolah dimana emang Kak?" tanya Kalila penasaran juga. "Deket kok di SMK Garuda hehehe" ujar Yumna menjawab Kalila itu. "Wahh sekolah kita satu yayasan dong Kak. Soalnya gua di SMA Garuda nya. Dan Lo di SMK nya hehehe. Deket juga lagi, besok-besok berangkat bareng ya kak. Soalnya gua belum tau cara kesananya gimana dari sini. Kalo Lo biasanya naik apa kak?" tanya Kalila karena ia benar-benar tidak tahu. "Iya bareng aja besok ga papa. Gua pakek angkot sih, tapi kadang juga pakek gojek atau grab kalo lagi telat bangun gitu heheheh" ujar Yumna itu. "Wah udah pada mulai akrab ya kalian" ujar Om Mark yang merupakan penghuni kos-kosan tertua disana, ia baru saja datang dengan istrinya yaitu Tante Nanny. Mereka sebenarnya sudah punya anak tapi mereka titipkan ke keluarga mereka di kampung karena disini tidak akan ada yang menjaganya. Mereka berdua sama-sama berkerja membanting tulang di pabrik tekstil. "Iya nih om, ayo om ikut pesta lotis kita wkwkw" ujar Bayu kepadanya. "Iya deh, nanti ya kalo udah mandi. Gerah ini abis pulang" ujar Om Mark. "Oke siap Om ga akan kita habisin kok" ujar Yumna tersebut. Merkea pun saat ini masih mengobrol sembari memakan lotisan disana. Tadi juga Kelvin datang sembari membawa cilok, makanan mereka pun bertambah disana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD