part 3

747 Words
"Selamat datang Sakti, sudah lama sekali kau tidak berkunjung kerumahku ini " ucap Darmawan sambil tersenyum memeluk Sakti Marvelix yang berkunjung kerumahnya dengan istri dan dua anaknya . "Iya sudah hampir 10 tahun aku tidak berkunjung kemari" balas Sakti sambil tersenyum kepada sahabatnya. "Terakhir kami datang ketika Alyssa masih ada Darmawan, arghh aku merindukan dia " sahut Elina Marvelix istri dari Sakti mata nya yang berkaca-kaca mengingat mendiang Ibunya Shireen. " Iya sudah lama sekali Elina, aku pun sangat merindukan dia, tapi sepertinya dia sudah bahagia disana " ucap Darmawan. "Ayo duduk " lanjut Darmawan mempersilahkan mereka duduk . " Bik Ijah ,tolong panggilkan Shireen , bilang Keluarga Om Sakti sudah datang " ucap Darmawan kepada Bik Ijah yang sedang menghidangkan minuman dan kue di meja tamu. " Baik pak" balas bik Ijah Tak lama kemudian Shireen turun dari kamarnya dengan menggunakan Dress putih bercorak bunga yang panjangnya selutut dengan rambut yang panjang nya sepunggung dibiarkan tergerai dengan sedikit curly dibagian ujung rambutnya dan make up natural ,Shireen tampak sangat cantik. Tanpa sadar ada dua pasang bola mata yang memperhatikan Shireen sejak dari ia turun tangga, Ya dia adalah Reynald Marvelix yang memakai outfit kaos putih polos yang dipadukan dengan jas warna hitam dan celana hitam Serta sepatu sneaker nya dengan tubuh yang kekar dan wajah tampan nya . Benar benar membuat kaum Hawa menjerit melihat ketampanannya. "Malam Om ,Tante , semuanya" ucap Shireen dengan sangat manis lalu duduk di sebelah Papinya " Wah-Wah Shireen tambah Dewasa tambah cantik sekali kamu" ujar Elina. " Akhhh Tante bisa aja" beo nya Shireen. " Iya dia memang Cantik tapi sayang manja dan keras kepala nya ini yang sering buat saya pusing "ujar Darmawan " Papiiii kok gitu sih malah jelek - jelekin anak nya sendiri " balas Shiren dengan nada kesal yang di Sambut dengan senyuman semua orang yang ada disitu.. " Oh ya Shireen, kenalkan ini Reynald anak Om Sakti yang kemaren Papa Cerita itu dan ini Reyhan Adiknya Reynald" jelas Darmawan. Dengan wajah tersenyum Shireen mengulurkan tangannya ke arah Reynald dan Reyhan , dan disambut dengan tangan mereka berdua. "Oh ya Reyhan , kamu kelas berapa? ucap Shireen mencairkan suasana. "Aku kelas sebelas Kak" balas Reyhan. "Oh..pasti kamu jadi idola ya di sekolah kamu Rey. " ucap Shireen yang berusaha menghilangkan rasa gugup nya karena tersadar ada yang memperhatikan dirinya.. " Akhh kak Shireen bisa aja, nggak kok kak ,justru aku anak yang paling cupu di sekolah soalnya Papa sama Mama nggak ngebebasin aku banget" keluh Reyhan yang menyindirnya Sakti dan Elina kedua orangtuanya. "Reyhan kamu nih , ngebahasnya ngelantur deh, pergaulan jaman sekarang tuh banyak nggak benernya kalo kamu di bebasin bisa salah pergaulan nanti" protes Elina. " Huss Sudah-sudah ini kan niat nya kita mau bahas pernikahan Reynald dan Shireen bukan bahas Reyhan" ucap Sakti yang menengahi perdebatan antara Reyhan dan Elina. Reyhan dan Elina langsung terdiam namun lirikan matanya menatap tajam ke Reyhan. Shireen yang memulai pembicaraan dengan Reyhan jadi tak enak hati . " Shireen , mungkin sebelum nya Papi kamu sudah menceritakan masalah keinginan Om dan Papi kamu untuk pernikahan kamu dan Reynald . Dan kedatangan kami sekeluarga sekarang ingin melanjutkan pembicaraan tentang pernikahan tersebut " ucap Sakti. Shireen hanya mengangguk kan kepala nya saja dari tadi sambil menunduk Tiba tiba terdengar suara yang membuat Shireen kaget hingga mengangkat kepalanya. " Kalau ada yg berbicara dengan mu biasakan untuk tidak menunduk, biasakan melihat wajahnya atau menatap matanya saat berbicara, apalagi Orang yang sedang berbicara padamu saat ini adalah Orang yang lebih tua darimu, bersikap sopan lah !! " ucap Reynald dengan nada ketus. Membuat mata Shireen terbeliak merasa tidak percaya Reynald bisa mengucapkan kata kata seperti itu padanya, dan dia langsung menengok Papinya dengan mimik wajah meminta pembelaan atas ucapan Reynald berharap Papi nya sadar bahwa Pria yang akan di jodohkan dengannya ini hanya akan membuat Putri nya sakit hati. " Benar yang dikatakan Reynald , kamu harus belajar Sopan santun Shireen seperti nya Papi tidak salah pilih menantu " ujar Darmawan sambil tersenyum . "Akhh Papi emang nggak pernah bela aku" keluh Shireen. "Bukan nggak belain Reen, tapi perkataan Reynald itu emang benar" bantah Darmawan. "Iya terserah Papi deh, aku mah salah mulu" jawab Shireen kesal. "Tuh Rey gini nih kamu harus lebih ekstra sabar kalo sama Shireen yah" pinta Darmawan. "Iya Om insyaa Allah Reynald akan bisa bimbing Shireen" jawab Reynald. Shireen terkejut mendengar perkataan Reynald kepada Papi nya. "Hah dikira lagi bikin Skripsi pake di bimbing segala" batin Shireen.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD