Calista memandang punggung Sandy yang telah menjauh. Tubuhnya kini terasa lemas karena menahan emosi. Calista tidak menyangka kalau gadis seusia Sandy mampu berpikir sejauh itu. Dia perkirakan usia Sandy belum genap dua puluh lima tahun, tapi gadis itu sudah mampu mengeluarkan fitnahan sekeji itu. Dia tidak pernah berpikir untuk menyerahkan dirinya kepada seorang pria yang bukan suaminya. Dia akan menyerahkan dirinya pada Kevin, apabila mereka sudah resmi menikah. Calista menangkup wajahnya dengan telapak tangannya. Napasnya masih memburu, karena luapan emosi. “Kevin belum melamarku, tapi cobaan untuk hubungan ini sangat berat. Bagaimana seandainya aku dan Kevin sudah menikah? apakah aku akan terus mendapat teror seperti ini? ini baru adik ipar Kevin, belum ibu mertuanya yang pastinya ju