Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru, Miyabi pun pergi menyusul ke ruangan meeting. Di sana sudah banyak karyawan yang berkumpul menunggu dimulainya acara. Begitu Miyabi tiba, seketika semua perhatian pun teralihkan ke padanya. Mereka semua berbisik-bisik melihat penampilannya yang terlihat berbeda dari sebelumnya.
"Eh, lihat deh! Itu bukannya karyawan baru yang tadi kita kasih pelajaran di toilet? Kok dia bisa tetap ikut pertemuan ini sih? Dan, kenapa pakaiannya sudah beda lagi?! Perasaan sebelumnya bukan pakaian itu yang dia kenakan. Seharusnya pakaiannya juga basah kuyup."
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan wanita itu. tak mungkin dia membeli pakaian secepat itu. ya bahkan tidak ada keluar dari ruangannya pak Leo sejak tadi. Apa mungkin pak Leo sendiri yang membelikan pakaian itu untuknya?"
"Ah ya, bisa jadi. Tadi aku lihat pak Brandon keluar dari ruangannya pak Leo dan kembali dengan membawa sebuah paper bag. Mungkinkah yang dibawa pak Brandon itu adalah pakaian untuk wanita itu? Kalau memang benar begitu, ini sungguh sangat keterlaluan. Kita saja yang sudah bekerja bertahun-tahun dengan pak Leo, belum pernah dikasih perhatian seperti itu. Tapi dia, baru juga masuk bekerja dan diterima, dia sudah banyak mendapatkan perhatian lebih dari Pak Leo. Ini tidak bisa dibiarkan."
"Kamu benar! Lama-kelamaan nanti dia akan jadi besar kepala karena terus dimanjakan oleh pak Leo. Bisa-bisa dia akan balik menindas kita setelah apa yang telah kita lakukan di toilet tadi."
Yang lainnya mengangguk. "kita tidak bisa diam saja seperti ini. Pokoknya bagaimanapun caranya, kita harus membuat karyawan baru itu terlihat buruk di mata pak Leo. Supaya pak Leo tidak lagi mengistimewakan dia. Kalau perlu, pak Leo sendiri yang memecatnya!"
Mereka pun terkekeh-kekeh dalam bisikan mereka.
Leo yang melihat Miyabi datang pun mengisyaratkan Miyabi untuk duduk di sampingnya. Miyabi pun mengangguk kecil lalu kemudian duduk di sampingnya Leo.
"Kamu terlihat menggoda dengan pakaian itu. Jauh terlihat lebih baik dari sebelumnya," bisik Leo di telinga Miyabi. Miyabi pun tersenyum menanggapi itu.
"Terima kasih atas pujiannya Pak, dan terima kasih juga untuk pakaiannya. Tapi pakaian ini terlalu kecil di badan saya Pak, saya malu. Apalagi bagian d**a saya, terlihat sangat membusung dan menyembul." balas Miyabi dengan berbisik pula.
"Bukan pakaiannya yang kecil, tapi milikmu saja yang terlalu besar. Tapi itu bagus. Dengan begitu, saya akan puas mimi sama kamu!"
Miyabi mendengus mendengar bisikan Leo tersebut. Dia pun menyunggingkan senyuman kecut.
Hingga kemudian Leo pun memanggil Brandon. Leo yang tahu kalau Miyabi belum mempelajari dan mengetahui apapun meminta Brandon untuk menyiapkan segalanya. Brandon pun menghampiri Leo lalu kemudian memberikan berkas padanya.
"Ini Pak Leo, ini adalah daftar anggota baru di perusahaan kita yang baru keterima hari ini. Termasuk Miyabi," ucap Brandon yang menoleh ke arah Miyabi sekilas. Leo pun mengangguk menanggapi itu.
"Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul di sini, mari kita segera mulai meeting-nya!" ucap Leo. Lalu kemudian dia pun memberikan sambutan kepada para anggota baru di perusahaannya. Semua orang pun berdiri dan memperkenalkan dirinya masing-masing begitu namanya disebut. Termasuk Miyabi.
Namun pada saat giliran Miyabi, banyak karyawan yang berbisik-bisik membicarakannya. Terlebih karyawan wanita yang memang tidak menyukai Miyabi. Mereka yang masih tidak terima dengan posisi yang diterima Miyabi di perusahaan itu, terlihat tidak suka dengan keberadaan Miyabi. Mereka menganggap kalau Miyabi mendapatkannya dengan cara yang tidak benar.
"Maaf Pak Leo, bukankah karyawan baru yang bernama Miyabi ini sudah diterima menjadi sekretarisnya Pak Leo? Lalu kenapa dia masih belum mengerjakan apapun? Kenapa masih Pak Brandon yang menangani pekerjaannya. Bukankah seharusnya dia yang mengatasi semua itu?" tanya salah seorang karyawati perusahaan kepada Leo. Leo pun menoleh ke arahnya.
"Miyabi baru saja bergabung di perusahaan ini. Dia bahkan belum mempelajari apapun. Jadi dia masih belum bisa menjalankan tugasnya untuk saat ini. Bukankah kamu sudah lama bekerja di sini? Saya pikir kamu tahu itu. Dan tidak perlu dipertanyakan. Bukankah dulu pada saat hari pertama kamu masuk juga begitu?"
Seketika karyawati itupun tertunduk malu mendengar jawaban Leo. Padahal tadi dia berkata seperti itu sengaja ingin membuat Miyabi malu. Namun di luar dugaan justru bos mereka sendiri yang malah melindungi Miyabi. Karyawati itupun mengepalkan tangannya menatap Miyabi.
Setelah meeting selesai, semua karyawan pun keluar dari ruangan. Terkecuali Leo dan Brandon yang memang akan membahas sesuatu di sana.
Miyabi pun berjalan menuju kubikal miliknya yang berada tepat di samping ruangannya Leo. Namun baru juga dia hendak duduk, beberapa orang karyawati tiba-tiba menghampirinya dan membawanya pergi.
Tentu saja Miyabi yang merasa tak terima dengan perlakuan mereka berusaha untuk memberontak dan melepaskan diri. Namun semuanya sia-sia saja. Miyabi yang hanya sendirian, tentu akan kalah dengan mereka yang berjumlah empat orang. Miyabi pun mendengus melihat itu.
"Kalian mau apa lagi sih?! Apa kalian gak puas sudah membuatku basah kuyup tadi?!" ucap Miyabi begitu mereka melepaskan Miyabi di tempat yang sepi. Mereka semua pun mendelik mendengar ucapan Miyabi tersebut.
"Kami tidak akan pernah puas sebelum kamu benar-benar dikeluarkan dari perusahaan ini. Lagian memangnya apa bagusnya sih wanita sepertimu? Bagaimana bisa pak Leo menjadikanmu sebagai sekretaris pribadinya. Padahal kalau dilihat dari penampilanmu, sepertinya kamu belum memiliki pengalaman sama sekali dalam bidang ini. Apakah kamu yakin, kalau kamu bisa mengerjakan pekerjaan seorang sekretaris dengan baik?" tanya salah seorang karyawati kepada Miyabi. Miyabi pun bersedekap d**a mendengar itu.
"Memang apa urusannya dengan kalian semua? Kenapa kalian tiba-tiba mempertanyakan hal itu?! Pak Leo sendiri yang memilihku. Apa kalian mau meragukan pilihannya itu?!" ucap Miyabi dengan bangganya.
"Aku yakin kalau kamu mendapatkan posisi itu dengan cara yang tidak benar! Ngaku, kamu!"
"Iya! Jujur saja! Katakan pada kami, apa yang sebenarnya sudah kamu lakukan kepada pak Leo?! Sampai-sampai dia mau meloloskan kamu dan menjadikan kamu sebagai sekretaris pribadinya?! Kamu pasti melakukan sesuatu 'kan, dengannya?!"
Miyabi pun mendadak gugup mendengar itu. Dia takut kalau apa yang terjadi di antara dirinya dan Leo bisa diketahui oleh para karyawati itu. Namun dia tak bisa membiarkan orang-orang itu terus menindasnya. Kalau dia takut pada mereka, justru mereka akan semakin menjadi membulinya, pikir Miyabi. Dia pun memaksakan senyumnya.
"Kalau memang aku dan dia melakukan sesuatu, memangnya kenapa?! Masalah buat kalian semua?!" ucap Miyabi dengan percaya diri.
Para karyawati itu pun mengepalkan tangannya dan menatap Miyabi dengan tatapan tak suka.
Bersambung....