*** Bermain, bercanda bersama, itu yang kami bertiga lakukan. Aku sungguh tidak menyangka semua bisa terjadi. Namun canda dan tawa itu benar-benar terdengar sejak kami memasuki tenpat ini. Aku tak perlu menyebut nama tempatnya namun tempat ini seperti taman bermain. Banyak sekali wahana ekstrim yang menguji adrenalin. Beberapa waha dan permainan sudah kami coba. Rasanya jantungku masih berdugup kencang meskipun kami telah selesai menaiki wahana tersebut. Sungguh, bukan karena aku takut pada ketinggian, tetapi jantung ini berdebar akibat ulah Galen dan Badu yang secara bersamaan menggenggam tanganku pada kanan dan kiri. Wajahku sampai memucat karena hal itu. Di sisi lain aku merasa bahagia, tapi di sisi lain aku juga takut terlena. "Jadi gimana kalau kita makan dulu?" pertanyaan Gale