Ethan menatap Ana dengan tatapan penuh tanya. Gadis itu terdiam dan masuk begitu saja ke dalam mobilnya. Lalu membanting pintu mobil dengan agak keras. Membuat Ethan meringis saja. Padahal ia tidak pernah memperlakukan mobil itu dengan keras. Dasar tidak berkepri-mobilan! Bisik Ethan, lantas segera memasuki mobilnya. Dan mulai menyalakan mesin. Sesekali melirik ke arah perempuan yang saat ini tengah terdiam mengalihkan tatapannya ke arah jendela. "Anda baik-baik saja, Nyonya?" tanya Ethan cemas. Ana mengangguk pelan. "Ayo Ethan." Aku mau membahas penjualan rumah. Istriku akan melahirkan, dan aku kekurangan uang! Ana tahu, ia belum bisa melupakan Rehan. Dan dia pun tidak egois, rumah itu milik Rehan. Jadi apa salahnya kalau ia membagi dua hasil penjualan rumah itu. Lagi pula Ana tida