Fatih sudah berada di atas motornya. Angeline menengok ke kanan dan ke kiri dan benar apa yang dikatakan oleh Fatih kalau tidak ada mobil yang akan melintas dan arena sekelilingnya memang hutan, Angeline tentu masih sayang dengan hidupnya untuk membiarkan dirinya berada di sana sendirian. “Ayo, naik!” seru Fatih. Angeline pun mendekati motor tersebut, “Gue nggak mau duduk nyamping.” kata Angeline. Fatih hanya bergumam saja, menandakan dirinya setuju. Angeline pun mulai naik ke pijakan dan memegangi punggung Fatih lalu duduk. Fatih melirik Angeline dari kaca spion untuk memastikan kalau Angeline sudah naik. Lalu, setelah memastikan kalau Angeline sudah naik, Fatih pun langsung melajukan motornya. Angeline pun memilih diam, begitu juga Fatih. Satu jam kemudian, mere