Noora sedikit menegang merasakan wajah Kennan masih menepel di lehernya ia juga sedikit bergidik ngeri dengan sikap lelaki ini,”Kenn—“ Lelaki itu terus diam tidak melakukan apapun disana hanya menempelkan saja wajahnya entah apa maksudnya dan apa yang melatar belakanginya Noora tidak paham. Tubuh mereka juga saling menepel tanpa jarak terhidu kuat aroma maskulin segar dari pakaian dan rambut Kennan. "Kennan?' “Kau takut?” Noora segera mendorong tubuh Kennan, “Tentu saja, kau sangat aneh! Lihat pasti ada bekas gigitanmu.” Noora mengusap lehernya yang putih bersih itu menatapi sebal Kennan. "Llihatlah berbekas ini!" “Aku juga nggak paham kenapa melakukannya.” Kennan masih enggan menceritakan bahwasannya dia kesal sebab ucapan-ucapan Alaska, yang tidak peduli Noora punya pasangan atau ti