“Morning, cantik!” Evans tiba-tiba muncul di halaman rumah Noora saat ia akan berangkat kerja. Noora melihat ke arah dalam rumah sang papa belum berangkat, dia malas jika sang papa melihat ini bisa menjadi sebuah hal yang akan ia bahas terus-terusan. “Mas? Aku nggak minta jemput loh.” Terkesiap Noora. “Ya, hari ini saya senggang. Mau survey cafe tiga udah selesai bukan perijinannya, malam tadi saya sudah buka kiriman disain yang kamu mau. Ayo kita kesana.” Melihat pada arloji di tangannya lalu Noora mengangguk, dia memang ingin segera menyelesaikan itu agar bisa segera buka cabang ke-3nya itu. “Ayo.” Ini bahkan terlalu pagi, masih kurang dari jam 7, Noora padahal ingin berangkat cepat sebab ingin pergi sarapan dengan Kennan namun sepertinya urusan pekerjaanya lebih baik diselesaik