Kennan akhirnya kembali kerumahnya setelah mendapatkan pekikkan sang mami sebab Noora yang mengadu, hujan deras mengguyur daerah itu Kennan berlari-lari ke teras rumahnya sebab garasi yang berada tepat di samping rumah dan akses masuk dari sana di tutup. “Sial, benar-benar hujan.” Umpat Kennan berlari-lari menutupi kepalanya. Kennan lalu berhenti mencari sang papi, jangan-jangan benar dia di luar karena bertengkar lagi. Namun tampaknya disana tidak ada siapapun selain satpam yang tiduran di pos jaganya. “CILUKBHAAA…kau mencariku?” “ASTAGAAA!” Kennan sangat terkejut. Tiba-tiba kepala sang papi muncul disebalik gorden dengan daun jendelanya yang sedikit ia dorong terbuka. Wajah itu tampak menyeramkan dan sangat membuat Kennan terkejut di tamaramnya teras rumah mewah itu. “Kau berharap