Entah apa yang dipikirkan Luna, dia jadi menyetujui permintaan Rafan untuk menjaga Nada. Namun dia mengajukan syarat ketika melihat Nada baru bangun tidur, yaitu Rafan harus memandikan Nada, memakaikan pampes. Luna tak punya adik, sehingga dia tak tahu perbedaan pempes bagian depan dan belakang. Rafan tak mempermasalahkan selama Luna mau. Sisanya Luna yang mengerjakan termasuk memakaikan baju, bedak, minyak wangi, lotion dan menguncir rambut. “Gua duluan. Udah telat ni.” Rafan berpamitan, mengulur tangan yang disambut Luna lalu meletakkan di bibirnya. Salam mengiri kepergian Rafan, barulah Luna tersadar apa yang telah dilakukannya tadi. “Eh, kenapa gue jadi cium tangan dia?” Luna buru-buru mengusap bibirnya. Merasa jijik kemudian menoleh pada Nada dan mengajaknya bermain. Sementara itu