Kamis, hari yang dipilih Sabila untuk pernikahan anaknya dan disetujui oleh semua orang, kecuali Rafan dan Luna karena mereka tak dimintai pendapat karena terus menolak. Rumah bertetangga dan akad akan diadakan tepat di tanah kosong samping rumah Ummi Hanifah—tanah keluarga atas nama Zayyan. Pelaminan megah berdiri dengan tenda yang memenuhi seluruh permukaan tanah. Rafan keluar dituntun oleh Haekal dan ketiga adik laki-lakinya yang baru tiba semalam untuk duduk di kursi yang ada di depan penghulu setelah mc memberi aba-aba. Mata celingukan mencari Luna, Rafan penasaran dengan wujud calon istrinya setelah didandani. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Yang dicari malah nongol. Jalan seperti siput menahan siger dan rok sempit. Ingin sekali memaki tapi harus dipaksa tersenyum sambil berjalan meng