Bab 37

1735 Words

“Pa, anak kita hilang,” teriak Bu Hera panik saat memasuki kamar sang anak malah kosong. Pak Lukman buru-buru mendekat, masuk ke dalam kamar. Dilihat ke segala arah sampai ke kolong tempat tidur tak menemukan Luna kecualikan sempak dan BH. “Punya anak gadis kotor sekali. Bagaimana bisa punya suami? Pantas saja Rafan menolak,” gerutu Pak Lukman. Dia menarik tubuhnya menoleh pada sang istri. “Gimana?” Menggeleng kepala. Pak Lukman menoleh ke arah jendela yang terbuka lebar, segera dia mendekat dan menemukan jejak kaki di tanah yang masih basah oleh guyuran hujan tadi malam. “Dia kabur, Ma.” “Hah?” Bu Hera membelalak, memegang dadanya yang mendadak kekurangan oksigen. “Gimana bisa dia kabur, Pa? Dia kabur ke mana? Ya Allah, Papa, gimana ini?” Panik mendera wanita berusia 45 tahun itu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD