Malam itu, Karin nyaris tidak bisa memejamkan mata. Setelah dari kasir, tidak ada bahasan lebih lanjut dari kalimat terakhir Abi. Karin pun tidak bertanya. Ada rasa berdesir, yang menyusup ke dalam d**a, saat mendengar Abi mengatakan dengan serius. Karin bergeming. Belum ingin terbawa karena takut akan kecewa. Saat mengingat pria itu masih menyimpan rasa untuk sang mantan. Lebih baik Karin tidak memasukkan ke dalam hati, perkataan Abi. Namun yang terjadi, justru semalaman kepalanya bising dengan berbagai macam pertanyaan, yang ingin ia dapatkan jawaban secepatnya. Akan tetapi, semua hanya menggantung di awang--kala ia tidak berani bertanya. Alhasil, pagi harinya Karin bangun dengan kepala terasa pusing. Entah jam berapa ia akhirnya bisa memejamkan mata, setelah berguling ke kanan, dan ke