Kembali menjalani rutinitas berangkat ke kantor pagi, Karin melangkahkan kaki memasuki lobi perusahaan tempatnya bernaung selama beberapa tahun terakhir. Belum ramai. Hanya terlihat beberapa karyawan yang melintas. Karin segera menghela kaki menuju kotak besi yang akan mengantarnya ke lantai tempat kantor sang atasan berada. Abi sudah berangkat ke Makassar. Sesuai dengan janjinya, Abi memberitahu Karin, sesaat sebelum pesawatnya lepas landas. Dari semalam, mereka berkomunilasi melalui aplikasi mengirim pesan—sampai entah jam berapa, karena Karin bahkan tidak sadar kapan ia tertidur. ketika bangun karena bunyi alarm yang membuatnya kesal, hari ternyata sudah berganti. Berdiri di depan pintu lift yang masih tertutup, Karin membalas senyum beberapa karyawan yang juga akan menggunakan fasili