Saka menyambut kedatangan Karin, dan Abi dengan senyum lebar. Pria itu bahkan ternyata sudah menyiapkan tempat untuk menjamu tamunya. Abi sungguh terharu dengan penerimaan kakak Karin. Seandainya kedua orang tua Karin juga bisa menerimanya seperti Saka meneri dirinya—Abi tidak bisa membayangkan sebesar apa bahagia yang akan ia rasa. “Sorry … di sini menunya cuma ayam. Yah … seperti yang lo sudah tahu.” Saka terkekeh. Pria itu kemudian mengucapkan terima kasih pada seorang pelayan yang baru saja mengantarkan menu yang sudah Saka siapkan--ke meja yang ditempati Abi, dan Karin. Saka duduk di depan Abi. Sedangkan sang adik yang sedang pergi ke toilet, sudah meletakkan tas slempangnya di kursi samping kursi yang Abi tempati. Abi menganggukkan kepala. “Zaman sekarang, orang memang hidup den