Setelah ketegangan pagi ini, hati Qeela masih tidak tenang. Pikirannya di penuhi oleh ucapan Syila yang menggantung karena Adnan memotongnya dengan alasan adiknya itu harus menjaga sikap pada Qeela. Karena itu pula Mira jadi sakit, jantungnya kumat. Syila dan Diya langsung membawanya ke kamar untuk istirahat. Sementara itu Adnan berangkat ke kantor dan Angga kembali ke kamarnya untuk tidur. Sedangkan Qeela sejak tadi dia mondar mandir di kamar, resah dan gelisah karena ucapan Syila. "Ada sesuatu yang mereka rahasiakan," gumam Qeela dengan jemari saling bertaut ketika dia gelisah. Langkah kakinya terhenti dan dia mengambil ponselnya. Duduk di pinggir ranjang, jemari lentiknya menari dengan lincah di ponsel pintarnya. [Selamat siang, Dok, sedang sibuk? Bisa telpon?] Qeela mengirim sebu