Chapter 19 : meloloskan diri dari Roschi

1538 Words
 Kembali ke tempat pertarungan antara Kevin melawan Roschi, yang berada di lantai tiga bangunan fasilitas penelitian itu. Kevin dan Oliver yang merasa sangat kesulitan melawan Roschi, benar-benar sudah dibuat babak belur oleh sang Gargoyle serigala itu. Dan setelah berkali-kali menerima serangan, lalu dilemparkan kesana kemari, akhirnya tubuh Kevin dan Oliver terkulai lemas, kini mereka berdua sedang dalam keadaan telungkup di lantai dekat jendela, dan mereka berdua sepertinya kesulitan untuk bisa berdiri.  Lalu sambil berjalan, Roschi berbicara kepada mereka. “Sekarang, kalian berdua sebaiknya berhenti melawan, supaya aku bisa menghabisi kalian dengan cepat tanpa rasa sakit.”  “Kami tidak akan menyerah!” Ucap oliver, sambil berusaha untuk berdiri.  Kemudian Roschi mencengkram leher Oliver dengan begitu kuat, sehingga seketika Oliver merasa tercekik dan kesulitan untuk bernafas. Lalu sambil mengangkat tubuh Oliver ke atas, Roschi berbicara kepada Oliver yang sedang dalam keadaan tersiksa dan meronta.  “Kau adalah Gargoyle yang sangat menyusahkan, kenapa kau sangat sulit untuk mati?” Tanya Rosci.  Namun Oliver tidak menjawab, Lalu secara mengejutkan, Oliver memegangi tangan Roschi dengan erat, sehingga Roschi terkejut dan mencoba untuk mundur, namun karena tangannya sedang dipegangi oleh Oliver maka dia jadi tidak bisa mundur. Sedangkan di sampingnya, Kevin dengan cepat segera mengarahkan pistolnnya ke perut Roschi, sehingga kini Roschi berada dalam keadaan yang sangat berbahaya dan dia harus berpikir cepat supaya dirinya tidak mendapatkan luka fatal dari serangan mengejutkan yang sedang dilakukan oleh Oliver dan Kevin itu.  Lalu tiba-tiba, Dengan sekuat tenaga, Roschi melemparkan tubuh Oliver keluar dari jendela, sehingga tubuh Oliver terjun bebas sampai ke permukaan tanah di bawah. Kemudian Roschi bergerak cepat, dengan tangan yang satunya lagi dia menepis senjata Kevin, sehingga tembakan dari Kevin melesat ke arah lain. Namun Kevin juga segera bertindak cepat, dia melayangkan tendangan yang sangat kuat tepat mengenai perut Roschi, sehingga tubuh Roschi langsung terhempas menjauh lalu menghantam lantai dengan cukup keras.  Namun sepertinya Roschi sudah memperhitungkan tentang hal itu, sehingga dia hanya menerima dampak minimal dari serangan kejutan Kevin tersebut, yakni berupa tendangan saja. Dan bukan berupa tembakan mematikan. Lalu setelah jatuh terkapar, tubuh Roschi berguling dan dia segera kembali berdiri, untuk selanjutnya dia berlari lagi ke arah Kevin dengan cepat, Roschi akan memberikan serangan yang sangat mematikan terhadap lawannya itu.  Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi, ketika tiba-tiba saja, dari samping ada sebuah bola api yang melesat ke arah Roschi, sehingga Roschi terpaksa harus berhenti lalu mundur untuk menghindari bola api tersebut, yang langsung meledak saat menghantam tembok, lalu akibat dari ledakan itu tubuh Roschi terdorong jauh hingga dia harus berguling lagi ke belakang. Sedangkan Kevin tidak terkena oleh gelombang ledakan, karena posisi Kevin berada cukup jauh dari tembok yang dihancurkan oleh ledakan tersebut.  Setelah itu Kevin melihat ke arah datangnya bola api barusan, dia melihat Dokter Rengga yang sedang mendekap seekor kelinci berbulu merah di pangkuannya, sehingga Kevin langsung mengetahui bahwa serangan bola api itu berasal dari monster kelinci yang dibawa oleh Dokter Rengga.  “Kevin, kau baik-baik saja?” Tanya Dokter Rengga yang sudah sampai di dekat Kevin.  “I- iya, Dokter ... Ngomong-ngomong mahluk apa itu di tanganmu?”  “Oh, ini adalah monster berjenis kelinci api, dia bisa menembakan bola api, dan juga menyemburkan api. Kekuatannya benar-benar gila, sehingga kami harus terus membuatnya tertidur di lab.” Jawab Dokter Rengga.  “Kalau begitu, apakah aman jika kau membawanya dalam dekapanmu seperti ini?” Tanya Kevin.  “Tenang saja, dia akan menjadi jinak jika diberi coklat. Walaupun tidak untuk waktu yang lama.”  “O- oh.” Ucap Kevin sambil terus memperhatikan mahluk kecil itu.  Sedangkan kelinci berbulu merah itu hanya menatap Kevin sambil menggerakan kedua telinganya. Sehingga hal itu membuat Kevin tersenyum, karena dia menganggap bahwa kelinci itu menggemaskan. Namun tanpa peringatan, tiba-tiba saja Roschi segera melesat ke arah Kevin dan Dokter Rengga, sambil mempersiapkan cakarnya untuk dia ayunkan kepada kedua orang musuhnya itu. Roschi berlari sembari berteriak dengan perasaan kesal.  “Beraninya kau!!!” Dia merasa kesal karena telah dikagetkan oleh serangan bola api tadi.  Lalu secara cepat juga, Dokter Rengga mengarahkan mulut si kelinci, tepat ke hadapan Roschi, sehingga seketika langkah kaki Roschi harus terhenti lagi, karena dia memprediksi akan adanya serangan berbahaya yang dahsyat dari mulut si kelinci berbulu merah itu.  Secara mengejutkan, semburan api yang begitu besar, keluar dari mulut si kelinci. Kobaran api yang sangat besar melesat dan menjalar hingga memenuhi lorong. Semburan api itu tidak bisa dihindari dengan mudah oleh Roschi, sehingga satu-satunya cara bagi Roschi untuk bisa selamat hanyalah dengan berlari mundur menjauhi Kevin dan Dokter Rengga. Walaupun dia harus menjaga jarak cukup jauh, Namun dia tetap tidak akan membiarkan dua orang musuhnya itu lepas darinya sama sekali, karena setelah Roschi mundur cukup jauh, kemudian dia menunggu kobaran api hingga redup.  Tapi sayangnya, setelah kobaran api mulai redup, sosok kedua orang targetnya kini telah menghilang entah kemana, sehigga hal itu membuat Roschi jadi merasa heran sekaligus bertambah kesal. Sepertinya Kevin dan Dokter Rengga sudah berhasil melarikan diri dengan cara loncat dari jendela, sehingga kini mereka berdua sudah berada diluar, atau lebih tepatnya di halaman depan gedung fasilitas itu.  Disana ada Oliver yang sedang terkapar di tanah dalam keadaan tubuh penuh luka dan dia juga tak sadarkan diri. Setelah berhasil membawa Dokter Rengga keluar, Kevin harus bertindak dengan cepat supaya dia bersama kawan-kawannya bisa pergi dan selamat dari ancaman Roschi beserta para anak buahnya, yang pastinya akan terus mengejar.  Kevin menyuruh Dokter Rengga untuk menghidupkan salah satu mobil van hitam milik Prajurit pemburu monster yang terparkir disana, sedangkan Kevin berusaha untuk membangunkan Oliver yang sedang tak sadarkan diri.  “Oliver, bangun. Kita harus segera pergi dari sini.”  Namun walaupun Kevin sudah berusaha sebisa mungkin untuk membangunkannya, Oliver tetap tidak bangun, karena dia sudah kehabisan banyak tenaga, dan tubuhnya juga mengalami luka yang cukup parah. Sehingga Kevin memutuskan untuk membopong tubuh Oliver dan membawanya masuk ke dalam mobil, setelah Dokter Rengga menghidupkan mesin mobil, lalu Kevin mengambil alih kemudi untuk mengendarai mobil itu dan pergi dari sana.  Sedangkan Roschi yang baru saja loncat dari jendela lalu mendarat di tanah, harus menelan kekecewaan karena Kevin beserta kawan-kawannya sudah pergi menjauh dari gedung fasilitas itu. Lalu dengan perasaan murka, Roschi segera memerintahkan para anak buahnya untuk berhenti menyerang orang-orang di dalam gedung, lalu datang ke dekatnya, Karena Roschi akan memberikan instruksi kepada para anak buahnya itu untuk pergi berburu mangsa. Maka seketika itu seluruh Gargoyle berbondong-bondong keluar dari dalam gedung untuk mengejar Kevin. Mereka berlarian dalam jumlah yang banyak, namun tidak semuanya dibiarkan pergi oleh Roschi, karena Roschi membutuhkan bantuan disana, dia berniat untuk melepaskan beberapa Gargoyle dan monster-monster lain yang selama ini ditahan di dalam gedung fasilitas itu.  Mobil Van hitam yang sedang dikendarai oleh Kevin beserta kawan-kawannya, tiba-tiba berhenti di kawasan hutan lebat, mobil itu berhenti tepat di sebelah mobil van putih milik Kevin yang terparkir di kawasan hutan tersebut. Kemudian Kevin menyuruh Dokter Rengga untuk keluar, sedangkan Kevin juga ikut keluar sambil membopong tubuh Oliver bersamanya, sehingga hal itu membuat sang Dokter jadi merasa heran.  lalu Dokter Rengga bertanya. “Kevin, kenapa kita malah berhenti disini dan keluar dari mobil? Para Gargoyle itu sebentar lagi pasti akan menyusul kita.” Ucap sang Dokter sambil mendekap si kelinci merah di pelukannya.  “Mereka tidak mengejar kita berdua, tapi mereka hanya akan mengejarku saja, karena aroma tubuhku sudah ditandai oleh Roschi. Jadi sebaiknya kita berpencar, kau bawa Oliver ke tempat yang aman menggunakan mobil milikku ini (Van putih), di dalamnya ada banyak peluru dan zirah besi yang kudapatkan dari musuh, sebaiknya kau juga bawa semua itu ke tempat aman bersamamu ... Sedangkan aku akan mengalihkan perhatian para pengejar dengan menggunakan mobil van hitam ini. Sekarang Cepat pergi!!” Suruh Kevin kepada Dokter Rengga, sambil memasukan Oliver ke dalam mobil berwarna putih itu.  Lalu, walaupun Dokter Rengga merasa khawatir dan tidak ingin meninggalkan Kevin, tapi dia tidak punya pilihan lain, karena jarak dari para Gargoyle itu semakin lama semakin mendekat, dan mereka semua sudah menetapkan Kevin sebagai targetnya, jadi mau tak mau Dokter Rengga harus menuruti perintah Kevin dan berpisah darinya. Maka selanjutnya mobil Van putih yang dikendarai oleh Dokter Rengga mulai melaju dan pergi meninggalkan kawasan hutan tersebut.  Setelah itu, Kevin mulai menjalankan mobil van berwarna hitam, namun dia melaju dengan pelan dan belum menambah kecepatan mobil itu, karena dia ingin memastikan bahwa para Gargoyle yang berada dibelakangnya, sudah mulai berdatangan dan melihat mobil yang sedang dikendarainya itu, atau lebih tepatnya Kevin berusaha untuk memancing perhatian mereka. Lalu setelah Kevin melihat banyaknya sosok para Gargoyle yang sudah melihat dirinya berada di dalam mobil, maka seketika itu Kevin langsung tancap gas dan mengambil jalan berbeda dari jalan yang diambil oleh Dokter Rengga, sehingga para Gargoyle yang ganas itu, langsung saja mengikuti mobil yang dikendarai oleh Kevin, dan mereka tidak akan mengikuti mobil yang dikendarai oleh Dokter Rengga beserta Oliver.  Lalu beberapa lama kemudian, setelah mengalami hambatan jalur yang terjal dan berkelok-kelok menghindari pepohonan, akhirnya perjalanan Kevin berlanjut hingga dia keluar dari kawasan hutan, dan kini dia sudah sampai di jalur utama yang jalanannya berupa aspal, namun walaupun begitu, mobil yang dikendarai oleh Kevin masih belum terlepas dari situasi berbahaya, karena dia masih berada di kawasan pegunungan Glichmond dengan banyaknya pepohonan lebat, juga jurang-jurang yang terjal di samping kiri dan kanannya. Selain itu, di sepanjang perjalanan, kevin juga dikejar oleh gerombolan monster Gargoyle ganas, yang jumlahnya cukup banyak dan mereka semua memiliki kekuatan serta kecepatan berlari yang luar biasa, sehingga akan sulit bagi Kevin untuk bisa lolos dari aksi pengejaran tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD