“Ah … Mama nggak ada maksud apa-apa loh. Wajar kan, Mama tanya apakah Nana udah hamil atau belum? Ini kan wujud perhatian Mama ke kalian juga,” lanjut Bu Rahma. “Belum, Ma,” jawab Arsen, karena Nana yang tak kunjung menjawab. Dapat merasakan suasana yang mulai kurang nyaman, Pak Galang pun berinisiatif untuk mencairkannya. “Nggak apa-apa. Lagian kalian masih muda. Kalian juga belum sempat ngerasain pacaran kan sebelum nikah?” Pak Galang menjeda ucapannya, dan lebih dulu mengarahkan pandangannya ke arah sang istri. “Wajar kalau mereka nggak mau buru-buru. Biarin aja mereka nikmatin dulu masa-masa muda mereka. Biar pada pacaran dulu, ke mana-mana berdua, belum ada buntutnya.” Bu Rahma tersenyum sinis ke arah Nana. Ia selalu merasa Nana adalah saingannya, setiap kali mendengar Pak Galang y