Setelah dua hari penuh Nana menghabiskan hari hanya dengan bermalas-malasan, akhirnya, hari ini ia sudah bisa mulai kembali bekerja. Kedatangan ayah wanita itu pagi ini, membuat mau tidak mau Arsen harus mengantar Nana ke butik. Ayah Nana belum mengizinkan Nana untuk menyetir sendiri. Namun, berbeda dengan sebelumnya, sekarang Arsen sudah tidak pernah lupa memanasi mobil Nana setiap hari agar mobil itu tidak rusak lagi seperti sebelumnya. Sepanjang perjalanan, baik Arsen maupun Nana tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Sebenarnya, Nana menunggu Arsen yang mengajaknya bicara terlebih dahulu. Namun, bahkan hingga belokan terakhir menuju butik, lelaki itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengajak Nana bicara. “Habis ini Kakak mau langsung ke rumah sakit?” tanya Nana. Ia tahu, itu adala