21 - Tidak Tahu Diri

1555 Words

Arsen menatap heran Nana yang tiba-tiba sudah berdiri di depan ruangannya. Seingatnya, mereka tidak ada janji apa-apa. Dan mereka juga tidak habis berdebat yang membuat Nana harus datang untuk mendapat maaf dari Arsen seperti kemarin. “Mau apa?” tanya Arsen langsung pada intinya. Nana sedikit diliputi kekecewaan. Kenapa seakan-akan ia harus memiliki suatu alasan untuk menemui suaminya sendiri? “Mau makan siang sama Kakak,” jawab Nana. Arsen mendengus, seolah tidak tertarik dengan apa yang Nana katakan. “Kamu jauh-jauh datang ke sini tanpa pemberitahuan hanya buat makan bareng?” herannya, dan Nana mengangguk. “Sori, tapi aku nggak bisa.” “Lah? Kenapa?” protes Nana. Mungkin memang salahnya yang tidak mengabari dulu sebelum ia datang. Namun, apakah Arsen tidak bisa menghargai Nana sediki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD