17 - Orang dari Masa Lalu 2

1343 Words

Nana pulang lebih cepat dari biasanya, karena memang pekerjaannya tidak terlalu banyak. Pukul empat sore, ia sudah bisa bersantai di depan televisi meski tatapannya tampak datar. Terdengar suara pintu apartemen terbuka. Namun, Nana memilih untuk menghiraukannya. Ia masih melanjutkan kegiatannya dengan damai, hingga sebuah benda menghalangi penglihatannya. Itu adalah lunch bag yang biasa ia gunakan untuk membawakan makanan untuk Arsen, termasuk hari ini. “Porsi makanan di resto tempatku makan tadi sangat sedikit. Jadi, bekal darimu aku makan untuk membuatku kenyang,” ucap Arsen. Nana menoleh dengan cepat. “Nggak jadi Kakak kasih ke pegawai rumah sakit?” Arsen menggelengkan kepalanya. “Pas mau pergi lupa ngasihnya. Terus pas pulang, aku masih merasa lapar. Jadi aku makan aja.” Nana ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD