11. PERNYATAAN

3032 Words
“Ya udah kami pulang dulu,” ujar Raymond lalu memeluk Vallery, setelahnya ia mengacak-acak rambut Arthur. “Iya, Uncle. Hati-hati di jalan,” ucap Arthur seraya tersenyum. Setelah kepergian keluarga kecil itu Arthur menoleh menatap ibunya. “Mommy kembali saja ke penthouse, sudah ada Harley yang menjaga ku,” ujar Arthur membuat Vallery tersenyum. “Kau yakin?” tanya Vallery yang diangguki oleh Arthur. “Justin akan mengantarkan Mommy kembali ke penthouse, lagi pula anak buah Harley ikut berjaga di sini, Mom,” ujar Arthur membuat Vallery tersenyum. “Ya sudah, jaga dirimu baik-baik,” balas Vallery, setelah itu ia mengecup kening putranya kemudian berjalan keluar ruang rawat sang putra. Arthur menghela nafas ketika semua orang telah pergi kecuali beberapa anak buah nya dan juga Mike yang tengah berjaga di luar ruangan, pandangan matanya tertuju ke arah Harley yang tertidur dengan posisi terduduk di kursi yang ada di samping nya, kedua lengan wanita itu bertumpu untuk menyangga kepalanya di atas brankar tempat Arthur terbaring. Beberapa menit yang lalu ia dan Nathalie berdebat hingga menghasilkan suara yang sangat berisik namun Harley tidak terusik dengan semua itu, Arthur mengusap rambut Harley seraya menatap wajah cantik wanita itu. “Kau pasti tidak nyaman tidur dengan posisi seperti ini,” ucap Arthur bermonolog setelah itu ia membangunkan Harley dengan pelan. “Hei ... ,” panggil Arthur seraya menggoyangkan lengan Harley yang berhasil membuat wanita itu terusik dalam tidur nya. “Babie, wake up,” ucap Arthur hingga Harley membuka kedua matanya. “Hummm? Ada apa? Kau butuh sesuatu?” tanya Harley dengan suara khas bangun tidur nya. “Tidak, lebih baik kau tidur di sofa, tubuhmu pasti akan sakit jika kau tertidur seperti itu,” ucap Arthur yang membuat Harley menggelengkan kepalanya. “Aku akan terjatuh jika aku tidur di sofa,” balas Harley. “Ya sudah, kau tidur di samping ku saja, aku akan berbagi tempat dengan mu.” Harley kembali menggeleng mendengar usulan dari Arthur. “No, kau ingin mencari kesempatan dalam kesempitan?” tanya Harley seraya memicingkan kedua matanya. “No, aku berjanji tidak akan melakukan apa-apa,” jawab Arthur yang membuat Harley menimbang usulan dari pria itu. Ia menoleh ke arah sofa, sudah dipastikan jika ia akan terjatuh jika tidur di sana, ia melihat pahanya lalu berpikir jika ia tertidur dengan posisi seperti ini maka tubuhnya akan terasa sakit keesokan paginya, lalu ia menoleh ke arah Arthur. “Di mana keluarga mu?” tanya Harley. “Mereka sudah pulang,” jawab Arthur membuat Harley kembali berpikir, ia tidak mungkin meninggalkan pria itu sendirian, lalu ia menatap lantai keramik. “Jangan berkata jika kau akan tidur di lantai,” sergah Arthur membuat Harley kembali menoleh ke arah pria itu. Akhirnya Harley menghela nafasnya dengan pasrah. “Baiklah aku akan tidur dengan mu,” ucap Harley lalu bangkit dari duduk nya yang membuat Arthur tersenyum, pria itu segera menepi, mempersilahkan Harley untuk tidur di sampingnya. Harley segera membaringkan tubuhnya ketika sudah menaiki brankar, ia memejamkan matanya karena tulang punggungnya terasa lebih baik ketika menyentuh brankar tersebut. “Babie,” panggil Arthur membuat Harley bergumam namun tidak membuka kedua matanya. “Hhhmmm?” “Bolehkah aku memeluk mu?” Pertanyaan yang terlontar dari bibir Arthur sontak saja membuat Harley membuka kedua matanya lalu menatap pria itu dengan tajam. “Kau berkata ‘hanya tidur’!” ketus Harley membuat Arthur menundukkan wajahnya. “Aku tidak dapat tertidur kembali jika sudah terbangun, maka dari itu aku harus memeluk sebuah guling.” Kilah Arthur berbohong yang membuat Harley hendak mencari guling namun ia tersadar bahwa mereka berdua sedang berada di rumah sakit saat ini. “Please.” Pinta Arthur yang sudah memeluk Harley hingga membuat tubuh wanita itu menegang. “Kau bahkan sudah memeluk ku sebelum aku berkata ‘YA’!” desis Harley dengan kesal namun tidak melepas lengan Arthur yang melingkari tubuhnya. “Please, dengan begini aku dapat tertidur kembali,” kilah Arthur seraya menyurukkan wajahnya di lekukan leher Harley, membuat wanita itu tidak bisa bergerak karena sentuhan Arthur di tubuhnya. “Menjauhlah, aku tidak bisa bergerak!” ucap Harley yang membuat Arthur menggelengkan kepalanya. “No. Aku menyukai harum rambutmu, Babie,” ujar Arthur seraya menghirup aroma rambut Harley dalam-dalam. “Jangan macam-macam!” kecam Harley membuat Arthur menekukkan wajahnya. “Aku tidak macam-macam, aku hanya memeluk mu!” kilah Arthur seraya mengeratkan pelukannya, mereka terdiam selama beberapa menit, Arthur yang sibuk menciumi wangi rambut dan tubuh Harley sedangkan Harley sibuk menetralkan degupan jantungnya yang berdetak sangat cepat ketika dipeluk oleh Arthur seerat ini. “Arthur?” panggil Harley yang mengira bahwa Arthur sudah tertidur. “Hmm,” saut Arthur yang membuat Harley terkejut. “Kenapa kau belum tidur juga?! Kau bilang … ,” “I don’t know,” ucap Arthur memotong perkataan Harley. “Aku berpikir jika menggantikan mu sebagai guling akan membuat ku kembali tertidur namun kenyataannya, aku semakin tidak bisa memejamkan kedua mataku,” ujar Arthur beralasan meskipun sebenarnya sejak tadi ia berusaha memejamkan kedua matanya namun keberadaan Harley di dalam rengkuhan nya membuat ia tidak mau menyia-nyiakan waktu yang begitu berharga. Mendengar ucapan Arthur membuat Harley menghela nafas pasrah. “Semenjak aku mengunjungi mu lagi, aku tidak pernah melihat ayahmu. Di mana ayahmu?” tanya Harley membuat tubuh Arthur menegang seketika bahkan Harley dapat merasakan tubuh kaku Arthur yang memeluknya. “Arthur?” panggil Harley ketika pria itu tidak menjawab pertanyaannya. Harley menoleh menatap Arthur yang tengah menatap ke arah lain dengan tatapan kosong. “Baiklah jika kau tidak ingin meneritakan tentang ayahmu,” ucap Harley membuat Arthur tersadar. “No,” ucap Arthur lalu menoleh untuk menatap wajah Harley. “Karena kau akan menjadi ibu dari anak-anakku maka kau harus mengenal ku luar dalam,” ujar Arthur yang membuat Harley mendelik. “Siapa juga yang ingin menjadi ibu dari anak-anakmu?!” tanya Harley membuat Arthur terkekeh, ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Harley lalu menatap mata Harley begitu lekat, Harley melihat pancaran terluka dari kedua mata Arthur yang membuat wanita itu mengusap wajah Arthur dengan lembut. “Ada apa ... ? Ceritakan saja padaku. Aku akan menjadi pendengar yang baik ... .” Hibur Harley yang membuat Arthur tersenyum walaupun hanya sesaat, setelahnya pria itu kembali murung. “Aku tidak pernah menganggap bahwa aku memiliki seorang ayah, meskipun dia masih ada di dunia ini dan pastinya kau pernah bertemu dengan pria itu,” ujar Arthur dengan pelan. “Kau memiliki masalah dengan ayahmu?” tanya Harley masih dengan mengusap wajah Arthur. Usapan Harley di wajahnya membuat Arthur sedikit lebih tenang. “Dia tidak menginginkan ku ... ,” jeda Arthur sebelum melanjutkan ucapannya. “Dulu ketika aku berumur delapan tahun, ada seorang pria yang memberitahu ku bahwa kehadiran ku tidak diinginkan oleh ayahku, bahkan pria itu berkata bahwa ayahku menyuruh ibuku untuk menggugurkan ku ketika aku berada di dalam rahim ibuku.” Ucapan Arthur membuat Harley terkejut hingga usapan jemarinya di pipi pria itu terhenti. Harley dapat merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh Arthur saat ini, bagaimana kau akan baik-baik saja ketika ayahmu tidak menginginkan kehadiran mu? “Saat itu aku tidak percaya dengan perkataan pria itu hingga ia berkata bahwa ayahku tidak mencintai ibuku, ayahku berselingkuh dengan wanita lain. Pria itu menunjukkan perselingkuhan ayahku dan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri ketika ayahku merangkul wanita lain dan mereka tertawa bersama, seharusnya saat itu ayahku menjemput ku yang baru saja pulang dari sekolah namun dia justru tertawa bersama selingkuhannya,” ujar Arthur lalu menghela nafasnya dengan panjang. “Selama dua puluh tahun ini aku menghindari ayahku hingga pamanku mengetahuinya, aku berkata kepada pamanku bahwa ayahku tidak menginginkan ku tapi pamanku berkata bahwa aku hanyalah salah paham, sebelumnya ibuku juga sempat berkata bahwa aku hanyalah salah paham jika ayahku tidak menginginkan ku dan aku sedikit mempercayai ucapakan ibuku serta pamanku, tapi, bagaimana dengan perselingkuhan ayahku dengan wanita lain yang ku lihat melalui mata dan kepalaku sendiri? Aku yakin semua orang tidak mengetahui hal itu kecuali aku.” Harley kembali mengusap wajah Arthur dengan pelan. “Ada baiknya kau membicarakan hal ini dengan ayahmu ... Bagaimana jika kau hanyalah salah paham? Jika iya, maka kau telah menyia-nyiakan waktu selama dua puluh tahun hanya untuk membenci ayahmu yang tidak bersalah apapun,” ucap Harley mencoba memberikan saran. “Aku tidak tahu. Aku sedang menyuruh para anak buah ku untuk mencari kebenaran itu, apakah ayahku pernah berselingkuh atau tidak, karena jujur saja aku pun merindukan masa-masa kebersamaan kami sebelum aku menghindarinya,” ujar Arthur dengan jujur. “Ya, kau harus mencari tahu kebenarannya.” Arthur tersenyum kala Harley mendengarkan ceritanya, bahkan wanita itu memberinya saran, wanita itu tidak menghakiminya. “Thank you, Babie,” ucap Arthur lalu mengecup ujung hidung Harley yang membuat wanita itu melototkan matanya. “Jangan cium-cium!” ketus Harley dengan kesal yang membuat Arthur terkekeh. “Aku suka mencium hidungmu,” ucap Arthur kemudian ia memajukan wajahnya, tubuh Harley seketika menegang kala bibir Arthur menyentuh permukaan bibirnya, mata pria itu terpejam seakan menikmati kecupan yang ia berikan, beberapa detik kemudian Arthur menjauhkan wajahnya dari wajah Harley yang masih menampilkan raut terkejutnya. “Dan aku juga suka mengecup bibir mu,” ucap Arthur seraya menatap lekat ke arah mata Harley sedangkan Harley meraba bibirnya. “My first kiss ... ,” ucap Harley dengan lirih yang membuat Arthur terkejut. “Kenapa kau mencium ku?! Itu ciuman pertama ku!” Hardik Harley lalu memukul d**a bidang milik Arthur sedangkan Arthur terkekeh mendengar pertanyaan dari wanita itu. “Itu juga ciuman pertama ku, Babie,” ucap Arthur yang membuat Harley menyipitkan kedua matanya. “Aku tidak percaya,” ucap Harley tidak percaya namun Arthur kembali mengecup bibirnya yang sontak saja membuat wanita itu kembali terkejut. “I don’t lie. Hanya kau yang ku ijinkan untuk mencium bibirku,” ucap Arthur yang membuat Harley kembali memukul dadanya dengan kencang dan membabi buta. “Kau yang mencium ku! Bukan aku yang mencium mu!” ujar Harley tidak terima sedangkan Arthur tertawa namun setelah itu ia menghentikan tawa kecil nya, menangkap kedua tangan Harley yang memukuli d**a bidang nya lalu menatap Harley dengan sangat intens. “Babie, aku tahu ini bukanlah tempat yang tepat,” ucap Arthur membuat Harley bingung. “Maksud mu?” tanya Harley tidak mengerti. “Aku tahu ini bukanlah tempat yang tepat namun di tempat ini aku ingin mengatakan bahwa aku mencintai mu.” Perkataan Arthur meluncur begitu saja seolah tanpa ada hambatan yang membuat Harley begitu terkejut hingga tanpa ia sadari bahwa bibirnya terbuka. “Aku tidak tahu bagaimana bisa aku mencintai mu, but, sejak awal kita bertemu, aku merasa sudah tertarik padamu, sejak pertama kali kau meninggalkan ku karena sakit maag mu yang sedang kambuh aku merasa ada sesuatu yang menghilang dari jangkauan tangan dan hatiku. Saat kau tidak kemari lagi untuk menjenguk ku aku merasa benar-benar merindukan mu dan ketika aku melihat mu tersenyum atau tertawa aku merasa hatiku menghangat. Aku tahu ini semua terlalu cepat namun perasaan ku tidak akan pernah salah bahwa aku mencintai mu.” Ucapan Arthur kembali membuat Harley tercengang. Dengan perlahan Arthur menggenggam salah satu tangan Harley sedangkan Harley masih terdiam di tempat nya. “Harley, would you be mine?” tanya Arthur bersungguh-sungguh yang membuat kepala Harley terasa pening. Ia tidak menyangka bahwa Arthur mencintainya, secepat ini. ----- Untuk membuka part selanjutnya kalian harus pakai koin ya... Koin yang harus dipakai buat buka part nominalnya berbeda-beda, kenapa bisa begitu? Misal part selanjutnya kalian harus bayar pakai 20 koin, itu artinya di part tersebut memiliki 2000 kata atau setara dengan 16 halaman di aplikasi dreame. Total koin yang dibutuhkan untuk membuka semua part di cerita My Masked Queen sebanyak 1.099 koin, itu kalo diliat harganya kisaran Rp 150.000,- Jadi jangan kaget kalau cerita My Masked Queen ini puanjang banget and lumayan harga koin nya karna kalau di total secara keseluruhan dari part 1-72 cerita ini memiliki total 131.000 kata yang kalau dijadiin n****+ cetak / buku itu memiliki 524 halaman... Semoga di antara para kakak-kakak cantik and dedek-dedek gumush yang baca dari part 1 ada juga yang mau baca sampai part akhir cerita ini, karna konfliknya baru dimulai dari part yang terkunci... ? Dan jangan lupa untuk baca My Sexy Prince 1 & My Sexy Prince 2 juga karena cerita ini saling berkaitan... Terima kasih... ???
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD