Chapter 5

1322 Words
Kenzie tersenyum dan menjawil hidung mancung istrinya itu. “Tenang saja sayang, jangan terlalu dipikirkan itu , dari awal aku menikah dengan mu aku sudah mengetahui bahwa kau adalah bintang di dark angel pengganti mom mu secara kau adalah cold-blooded killer di kalangan mafia”. Jeda kenzie yang melihat istrinya kaget dengan terkekeh. “Mungkin kau sudah lupa bahwa lima tahun dulu kita pernah satu misi dalam penyelamatan sandera anak pengusaha berlian di dubai. Dan disana aku sudah mengenal mu”.   Zee tersedak salivanya sendiri mendengar ucapan suaminya itu , benar-benar sekarang ia seperti berhadapan dengan jaksa yang menanyakan kesalahannya, rasanya ia ingin menenggelamkan dirinya di dasar lautan agar ia tidak melihat pria tampan itu lagi. Bagaimana ini, julukan mafia cantik sebagai name in the dark world kandas sudah, pria tampan didepannya ini sudah mengetahui rahasia besarnya seandainya ia bisa lari, mungkin ia akan lari sejauh mungkin dan menghilang dari hadapan pria dingin ini. Sayangnya ia lagi mengandung anak pria tampan didepannya . kalau ia lari yang ada dia dikejar sampai keujung dunia oleh Kenzie. “Kalau kau sudah mengetahui siapa aku, mengapa kau selama ini diam saja? Dan membuat aku seperti orang bodoh.” “Pertanyaan yang bagus sekali sayang, yang pastinya aku mau tahu sampai mana kau perbuat!” “Ingat Zee, kita sama-sama di dunia hitam dan kita berdua sama-sama seorang pembunuh yang mana pasti tahu tentang tabiat dan psikologis seseorang, tentu kamu belajar itu kan? Apalagi kita seorang dokter. Benar kata Tuhan , bahwa jodoh itu cerminan kita sendiri. Dan kamu itu cerminan aku.” Kenzie langsung menggenggam jemari Zee mengangkatnya, hingga sampai didepan bibirnya dan mengecup satu persatu jemari Zee. “Zee..kamu itu udara dalam hidupku dan aku tidak bisa hidup tanpa kamu.” Perkataan kenzie membuat Zee merona dan melted, kok bisa sih suami possessive nya menjadi romantic banget. Kan jadi gak marah kalau kenzie seperti ini. *** Zee terbangun saat merasakan haus, saat menoleh kesamping ia melihat Kenzie sudah tertidur pulas. Sejak kejadian beberapa jam lalu bahwa suaminya itu mengetahui tentang rahasia terbesar dia. Mereka berdua memutuskan untuk saling menjaga rahasia masing-masing dan Zee juga ulai belajar membuka hati nya untuk suaminya Kenzie. Dan sekarang, Zee bangun dari kasur bergerak perlahan tidak mau menganggu tidur Kenzie. Ditariknya selimut dan menyelimutinya. Menyibakkan rambutnya yang hitam, Kenzie terlihat lelah, Zee menunduk dan mengecup keningnya. Segera Zee turun  dari atas kasur dan berjalan keluar kamar. Melangkah kearah dapur dan berniat ingin mengambil air minum dari kulkas saat itu ia dikagetkan melihat abangnya Alex duduk di meja bar yang ada di depan dapur. Dia sedang menunduk dan menikmati minuman didepannya saat mendengar langkah Zee, dia menoleh. Ada senyum samar disana. “Zee..” Zee melangkah ke kulkas dan mengambil air mineral dingin lalu mengambil gelas di rak. “Kenapa belum tidur bang? Udah malam.” Zee menarik kursi didepan meja dan kini duduk disana, menatap abangnya yang menyesap kopinya, Zee bisa melihat asbak di samping cangkir kopi itu sudah penuh punting rokok. “Gak bisa tidur.” Wajahnya benar-benar terlihat menyedihkan , Zee tahu pasti abangnya sedang bersedih. Dia tidak bisa dibohongi karena waktu kuliah ia mempelajari psikologis dan bisa membaca raut wajah orang. Seperti yang dilihatnya dari Alex sekarang, dia benar-benar terlihat sedih. “Ada yang bisa dibagi?” Zee meneguk air mineral dingin yang dituangnya tadi ke dalam gelas. Alex tersenyum tipis, kalau seperti ini dia hamper mirip Daddy. Ah ingat Dad jandi rindu dengan sosok pria pertama dalam hidupnya. “Ehhhmm.. abang gak mau kamu kepikiran aja kalau abang ngomong, apalagi kamu sekarang lagi hamil, hamil keturunan keluarga Baseefa.” Jawabannya membuatku menghela nafas. “Bang udah anggap aku adikmu kan?” Alex kini menatap Zee, dia kemudian tersenyum, memamerkan gigi putihnya yang rapi itu. “Udah, aku seneng akhirnya aku bisa bertemu dengan keluargaku, terutama kamu Zee. Dan kamu mau direpotkan sama abang dengan menerima perjodohan antara kamu dan kenzie.” Ucapannya yang tulus itu membuat Zee tersenyum. “Heemm, perjodohan ini gak buruk sama sekali. Aku memang tadinya gak setuju, tapi Dad meyakinkan aku bahwa Kenzie bisa menjaga ku dan dia sudah lama mencintaiku. Hidup bersamanya setelah menikah dan yah ternyata menyenangkan.” Alex kali ini tersenyum dengan lebar, dia menganggukan  kepala. “Mau punya istri kayak kamu satu kalau bukan sedarah udah aku rebut kamu dari kenzie.” Zee melotot kea rah Alex dan membuat Alex kali ini tertawa dengan keras, Zee tahu dia sedang dalam tidak keadaan baik. Jadi Zee iyakan saja ocehan abangnya itu . dia butuh teman curhat pasti di situasi seperti ini. “Pasti abang akan bertemu dengan yang baik di dunia ini, dan aku hanya ada satu di dunia ini dan aku udah jadi milik Tuan Kenzie.” “Cieee..ciee udah mulai cinta dia” Zee mulai tertawa dengan Alex, yang pasti wajahnya sudah tidak muram seperti tadi. Dia sekarang sudah lebih cerah. “Besok , mau nemani abang gak Zee? “ Zee mengernyitkan kening mendengar pertanyaan abangnya. “Kemana?” Dia kembali meneguk kopinya lalu menatap adiknya Zee. “Nemenin ketemu sama om Andreas, mertua kamu, ada yang mau diomongin” Ada nada sedih lagi, Zee menghela nafas dan kini menatapnya dengan serius. “Papa tahu kalau kalian masih hidup? Bukannya kata nya mama masuk rumah sakit dengar kabar bahwa anaknya meninggal.” Tapi Alex sudah menganggukan kepalanya. “Om Andreas yang membantu semuanya dalam misi ini termasuk memblock up semua berita yang beredar dan menjadi headlines di media cetak dan elektronik. Om Andreas juga banyak bekorban dalam hal ini Zee. Dia orang baik sangat baik malah mau membantu aku dan mau membatalkan janjinya dengan sahabatnya. Seharusnya Kenzie harus menikah dengan anak sahabat dari Om Andreas tapi karena aku melakukan permintaan konyol kepada Kenzie untuk menikah dengan salah satu saudara perempuanku. Ia menyetujui nya dan aku tidak tahu ternyata kamu adalah perempuan yang selama ini ia cari-cari. Lalu ia langsung setuju dan memohon kepada Daddy nya untuk melamar dirimu dengan Dad yang kebetulan mereka kenal dan pernah menjalin kerjasama. Karena Kenzie anak tunggal di keluarga Baseefa akhirnya om andreas setuju untuk melamarmu apalagi sejak Om Andreas mencari tahu tentang data diri kamu. Beliau menyukai kamu dan mengatakan bahwa kamu cocok untuk menjadi calon istri anaknya. Dan ketika om andreas melamar kamu dengan Daddy Christian lalu Dad setuju hingga kamu pun juga menyetujui perjodohan itu membuat keluarga Baseefa bahagia. Hanya saja Om Baseefa teringat janji dengan sahabatnya itu tentang perjodohan anaknya dengan Kenzie, karena itu Kenzie berbalik minta tolong kepada Abang untuk membantu keluarganya untuk mau menggantikan perjodohan itu. Mau bagaimana lagi Abang pun setuju. Jadi yah demi kebaikan semua karena mereka sudah banyak membantu Abang dan mereka juga sangat menyayangimu terutama Kenzie sangat mencintaimu.” Zee meneteskan airmatanya, Zee menangis, kenapa dibalik cerita perjodohan antara dirinya dan Kenzie sangat tragis banyak pengorbanan yang terjadi. “Dek, kamu jangan nangis.” Suara Alaex membuatku menghapus air mata yang membasahi pipi, tapi tetap juga bisa menghentikan tangisan Zee. “Dek, abang sudah ikhlas. Abang mau melakukan ini karena balas budi terhadap om andreas dan kenzie, kamu mau kan bantu aku Zee untuk selalu menemani abang dalam menjalani takdir ini karena Cuma kamu yang abang punya, karena yang lain sudah menganggap ku tiada karena berita pemboman itu.” Zee menganggukan kepala dan mencoba untuk tersenyum, “Pasti.”. *** Kecupan hangat di pipi embuat Zee menggeliat, Zee masih sangat mengantuk. “Morning sunshine , wake up hon.” Bisikan itu dan hembusan nafas beraroma mint membuat Zee membuka mata, Kenzie sudah tersenyum di dekatnya. “Masih ngantuk.” Zee menarik selimut lagi, tapi Kenzie mengernyitkan kening. “Kamu udah tidur sebelum aku tidur, kenapa masih ngantuk?” Pertanyaan nya membuat Zee menguap dan mengerjapkan mata. “Semalam tuh nemenin Bang Alex begadang ampe jam 2 pagi.” Jawaban Zee membuat Kenzie makin mengerutkan keningnya. “Kok aku gak tahu ya?” Zee tersenyum dan kini beranjak bangundan duduk diatas kasur meski masih mengantuk. “Kan kamu tidurnya pulas banger, aku ciumin juga kamu nya gak berasa.” Kali ini mata Kenzie menyipit tampak tidak percaya. “Masa?” Zee mengerucutkan bibir. “Ya udah kalau tidak percaya dengan ucapanku, aku mau tidur lagi.” Zee sudah masuk ke dalam selimut lagi ketika Kenzie menarik dirinya untuk tetap duduk, dia mengecup ujung hidung mancung Zee. “Gak boleh tidur lagi,terus kamu jangan begadang ingat kamu lagi hamil.” “Iya gak begadang lagi, Nzie.” Tanpa aba-aba Kenzie malah langsung membungkuk dan menggendong Zee alah bridal style. “Nzi mau dibawa kemana aku nya?” ucap Zee memekik terkejut membuat Kenzie terkekeh. “Mau hukum kamu, semalam kamu ninggalin aku sendirian.” Mendengar perkataan itu membuat Zee bergidik ngeri, tapi malah membuat Kenzie malah tertawa saat membawa Zee masuk kekamar mandi. Dasar pria m***m.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD