[7]. Bestfriend meeting.

1711 Words
Reint menatap sebal ke arah suaminya itu.Jika dia tidak lupa, anak bungsunya itu masih terlihat marah ketika keluar dari ruang kerjanya. Rambutnya yang merah terlihat berapi-api. Mata itu menatapnya dengan pandangan teraniaya, Reint sebagai seorang ibu yang sudah merawat anaknya juga merasa semua ini pasti salah suaminya! Namun setelah bertanya apa yang sedang terjadi Lilith bertambah marah! Lalu pergi keluar dengan membanting pintu. "Lilith sedikit aneh, tiba-tiba dia berkata bahwa dunia akan kiamat! Aku tidak percaya tentu saja! apalagi dia mengatakan manusia akan berubah menjadi zombie. Bukankah ini semua hanya omong kosong seperti n****+ fantasi?" Reint segera mencubit perut suaminya. "Kalau Lilith bilang seperti itu tandanya mungkin kiamat akan datang! Kamu harusnya bilang percaya. Apa kamu tidak tau? Sebagai mahasiswa yang mencintai sains selama hidupnya tidak akan berkata omong kosong yang sia-sia. Jika tidak dia tidak akan memberitau sesuatu yang belum terbukti kebenarannya" Dean menatap istrinya tidak percaya. "Aku juga sudah bilang percaya tadi! Tapi dia tetap tidak percaya!" Reint menatap sengit suaminya "Aku jadi Lilith pun tidak akan percaya! Wajahmu saja sudah terlihat seperti itu!" " Lalu apa yang harus aku lakukan supaya dia tidak marah lagi" Dean menatap istrinya sedikit berkedip. Reint yang melihatnya sedikit gemas. "Tentu saja apa yang Lilith katakan tadi?" Dion mengingat-ingat apa yang barusan terjadi. Lalu menyeletuk. "Siapkan persediaan, lalu?" Reint menatap gemas suaminya, lalu apa? Tentu saja siapkan persediaan paling banyak supaya anaknya percaya. "Aku tidak tahu bagaimana orang seperti kamu bisa punya anak ber IQ jenius semua. Apa yang harus dilakukan? Tentu saja siapkan perbekalan sebanyak-banyaknya. Siapkan kendaraan beli bensin yang banyak. Makanan juga banyak. Lalu masukan semua perbekalan di tentara. Jika misal akhir zaman tidak datang, anggap saja kita membeli persediaan beberapa bulan mendatang untuk tentara" Dean yang mendegar perkataan sang istri menganguk.Tidak rugi, jika memang akhir dunia akan datang, maka semua bahan akan menjadi berharga dan dia akan berterimakasih pada putrinya tentang intuisinya. Namun jika tidak datang maka tidak apa, keluarga Smith tidak pernah kekurangan uang. Dari zaman abad 20 keluarga mereka punya status tersendiri di dunia. Jadi tidak heran mereka tidak pernah kekurangan uang, atau harta berharga lainnya. Bagaimanapun harta dari para leluhur bahkan menumpuk di ruang khusus mereka. Yang tidak diketahui Dean ialah dia akan sangat berterimakasih pada anaknya itu, namun itu masih cerita nanti. *** Lilith keluar rumah dengan kesal, meskipun dia sudah memberitahu Ayahnya tentang akhir dunia, percuma saja mereka tidak akan mempercayainya. Maka dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk mencari banyak persediaan. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah sahabat karibnya, Leah Grey. Villa tempat mereka tinggal hanya berjarak sekitar beberapa blok saja, Jadi Lilith dengan kakinya segera berjalan menuju rumah sahabatnya itu. Dia hanya berharap Leah ada di rumah! Leah dan Lilith keduanya merupakan teman karib sejak kecil, karena kondisi keluarga, mereka sering bertemu di berbagai acara. Karena itu pula keduanya menjadi akrab. Sifat keduanya yang sama juga membuat mereka nyaman satu sama lain. Namun saat ini keduanya terpisah, Leah memilih untuk berkuliah di jurusan ilmu politik di Universitas West Lipe. Dan dia memutuskan merantau menuju Universitas Central Ibukota. Mereka hanya sesekali bertemu disaat liburan musim panas ataupun musim dingin datang. Di kehidupan terakhirnya, Lilith sempat bertemu Leah bersama timnya di pangkalan ibukota. Lilith sempat bertanya juga bagaimana keluarganya di barat. Namun dia hanya mengatakan tidak pernah kembali ke barat lagi semenjak akhir dunia datang. Beberapa hari sebelum akhir datang, Leah mengaku berada di timur bersama sekelompok teman teman-temannya untuk berlibur dan mencari referensi tugas kuliah. Namun sayangnya kiamat pecah begitu saja, bahkan sekelompoknya temannya banyak yang berubah menjadi zombie. Mereka pun butuh banyak usaha dan menghilangkan nyawa beberapa anggota tim untuk menuju ke ibukota. Lilith pernah berencana mengajaknya bergabung dengan tim, namun sebelum dia sempat mengajaknya pergi, Leah dan kelompoknya di duga mati dalam sebuah misi berbahaya. Misi besar untuk mengambil persediaan padi di desa. Sialnya desa itu ternyata desa dengan kelompok zombie paling banyak, hampir seluruh warganya terkena nasib naas itu. Juga ada keberadaan satu zombie paling berbahaya, Zombie mental yang bisa mengendalikan banyak zombie lainnya. Dan dia tidak pernah melihatnya lagi semenjak itu. Berjalan perlahan hingga melewati beberapa villa akhirnya ia sampai di sebuah Villa bergaya retro barat. Bangunannya berwarna putih kecoklatan. Di sana ia melihat satpam yang akrab diingatannya. Seakan tau dia siapa, satpam itu segera membukakan pintunya. "Halo pak, Pagi! Leah nya di rumah tidak pak?" Sapa Lilith sambil berjalan. "Pagi Nona Lilith, nona Leah nya ada di dalam" Sapa balik satpam itu. Sang penjaga segera menyuruh teman nonanya untuk masuk, bagaimanapun Lilith sudah sangat akrab dan sering berkunjung di sini jadi tidak akan ada masalah. Masuk ke bangunan akrab itu, Lilith segera berjalan menuju kamar milik Leah. Menarik nafas perlahan, dia segera berteriak. "Leahhhh! BANGUNNN" Leah yang sedang tertidur segera berdiri kaget. "LILITHHH BIKIN KAGET DEH!" Leah masih menggunakan piyama ungu dengan gambar kartun doraemon. Matanya masih terlihat mengantuk dengan rambut pirang gelap panjang tergerai di sekitar bahunya. "Ahahaha.Begadang lagi huh! Drama korea mana lagi yang kamu lihat?" Tanyanya pada Leah yang masih tidur dengan nyaman. "Tidak ada yang istimewa selain Kim Tae Yong-ku. Aku mengulangi satu set dramanya lagi. Dan liat mataku sangat lembab setelah menangis keras.Aku tidak bisa menolak pesona Kim Tae Yong!" Leah mengucapkan itu dengan nada bangga di suaranya. Lilith memutar matanya kesal, "Bukankah saudaraku lebih tampan dari mereka?? Kamu bisa melihatku, aku perempuan tercantik sepanjang sejarah! Lihat diriku, bahkan pacar yang digosipkan bersama Kim Tae Yong kalah cantik dariku" Ucap Lilith mengibaskan rambutnya sombong, bibirnya menyeringai pelan. Leah yang mendengar itu menunjukan wajah iri dia menelan ludahnya sedikit jelek, "Ya, lagian kenapa Selera Kim Tae Yong sangat jelek! Bahkan tidak bisa dibandingkan dengan kamu. Aku bahkan ingin memiliki wajah sepetimu huhu rambut panjang badai, bulu mata lentik, wajah dengan proposi pas. kamu yang cantik saja bukan pacar Tae yong apalagi aku yang jelek!" Lilith menekuk bibirnya puas, "Sabar Leah! Sungguh susah memiliki wajah secantik diriku" Leah menatap Lilith ganas, lalu melempar keras bantalnya menuju Lilith. "Oke kamu mengejeku ya. Kamu menang banyak huh hingga dinobatkan menjadi miss yang paling di dambakan di Winterloux" Lilith yang terkenal lemparan itu tertawa puas. "Ahahaha. Semua orang takjub padaku hehe " Setelah puas tertawa keras, hingga perutnya sakit terguling-guling dia segera berhenti. Lilith mencoba menarik nafasnya tinggi-tinggi dan mengeluarkannya. Matanya menutup sejanak lalu terbuka menampakan Sepasang mata berwarna abu-abu kehijauan yang tampak serius. "Le kalau aku bilang berita ini kamu harus percaya ya. Ini lebih penting daripada idolamu. Ini mengenai hidup dan mati! Aku akan kasih tau rahasia paling penting! Duniaakankiamat" Ucap Lilith cepat. Leah yang baru terbangun sedikit bingung. "Hah? Gimana? Kamu berbicara terlalu cepat. Aku tidak mendengarnya" Lilith menatap sahabatnya sedikit sebal. "Dunia akan kiamat Lee, Kiamat! Kamu harus siap-siap ayo pergi bareng aku! Kita kumpulkan persediaan sebanyak-banyaknya" "Pfttt" tawa Leah terdengar "ahahahh" Lilith segera mengerucutkan bibirnya marah. Dia mengatakannya yang sebenarnya! Ada apa dengan tampang tidak percaya nya itu! " Lee aku beneran! Ini bukan hoax! Bukan berita tidak jelas. Fakta ini sungguh tidak dipercaya, tapi percayalah. Semua orang mengatakan aku gila, dan tidak waras! Ayahku pun sama. Dia tidak percaya huhuhu" Lilith berujar dengan air mata di ujung matanya. Dia terduduk di sofa dengan badan tertelungkup, wajahnya seperti orang yang teraniaya. Leah yang mendengar itu masih tertawa keras sambil menggelengkan kepalanya sedikit. "Hahah lagian masih percaya begituan. Pasti habis ini kamu akan bicara kalau sebenarnya ada zombie juga kan ahaha" Lilith menjawabnya serius, "Benar, meteroit yang jatuh itu kemungkinan besarnya virus bersumber dari situ" Leah segera berhenti tertawa dan menepuk pundak Lilith "Aku tau kamu stress akhir-akhir ini. Kamu pasti terlalu sibuk bergaul dengan formula aneh di laboratorium, atau kamu menghirup bahan kimia dengan efek aneh, dan yah alasan mengapa kamu menjadi sedikit ngelindur dan berkata tidak jelas bahwa dunia akan kiamat! " Lilith melotot "Aku mengatakan yang sebenarnya!" "Lalu darimana kamu bisa tau akan terjadi kiamat? Apa kamu mendapat penglihatan kenabian untuk meramalkan dunia huh? Juga peramal yang di suruh tuhan untuk menyelamatkan seluruh Winterloux?" Lilith menatap sahabatnya itu dengan ekspresi datar. Sedikit tersenyum ia berkata "Aku seperti mendapatkan mukjizat dari dalam mimpi, mungkin ya aku harus jadi pahlawan!" "Pfttttt Ahahah Lilith kamu lucu sekali! Sudah jelas kamu kecapekan hingga tidur pun harus melindur. Oke segera pergi tidur biarkan kamu kembali ke dunia nyata! " Lilith segera memegang pundak Leah dan menatap mata keduanya dengan tajam. "Leah dengarkan! Aku tahu kamu tidak akan percaya pada omong kosong ini.Tapi dunia akan benar-benar kiamat. Aku bisa melihat diriku sendiri sedang melakukan hal seperti biasa aku melihat diriku menonton televisi dan berita meteroit itu seakan terulang-ulang di telingaku. Lalu dunia berubah, manusia yang rentan akan virus meteorit akan berubah menjadi zombie. Semuanya nyata, aku merasa mimpi namun aku bisa melihat apa yang terjadi di mimpi seakan terulang di dunia nyata. Aku merasa deja vu setiap melangkah ke mana pun" Mata Leah di depannya menyipit, tampak menganalisis apa yang diceritakan Lilith. Hmm apakah karena Lilith terlalu banyak dosa hingga seperti itu? Tampaknya tidak. Lalu apakah itu akan terjadi? Dia sendiri masih bingung. Konsep seperti itu di luar nalar manusia. Ia sendiri tidak percaya adanya reinkarnasi, terlahir kembali. Dia tidak percaya. Karena, ayolah bumi sudah berada di abad 23, bumi sudah maju, jika hal itu terjadi bukankah para ahli akan mudah menemukan obat. Tapi dia memikirkannya lagi, ada sesuatu yang bernama kehendak alam. Tidak semua hal manusia bisa memecahkan segalanya. Ada saatnya mereka juga bingung. Dan seperti yang dikatakan Lilith, kemungkinan itu sangat mengerikan? "Err... Sebenarnya apakah kamu menonton film zombie sebelum mendapatkan mimpi itu? Resident evil misalnya? Atau Train to busan?" Tanyanya dengan ragu-ragu. Lilith memutar matanya sebal. "Kamu pikir aku sangat santai hingga menonton film setelah itu mendapatkan wangsit? Ingat aku Lilith Smith bahkan terlalu fokus pada studinya! Bahkan untuk menonton film saja tidak punya waktu! " Lilith segera terlentang dengan kakinya naik di atas sofa, lalu melanjutkan. "Aku tidak tahu waktu spesifiknya, mungkin dua bulan lagi atau tiga bulan lagi.Tapi aku bersumpah atas kecantikanku, aku tidak berbohong. Aku mengingatkanmu karena yah, persediaan akan sangat penting di masa depan. Bayangkan kamu yang sering makan restoran bintang lima Michelin tiba-tiba beradaptasi di akhir zaman yang jelas-jelas sangat susah mendapatkan makanan enak. Apa kau pikir aku ingin menderita? Tentu saja tidak. Mari kita kumpulkan banyak makanan. Juga beberapa tempat akan dibuat pangkalan, dan perkiraanku. Kamp tentara di barat pasti juga akan dibentuk oleh keluargaku. Jadi apakah kamu percaya?"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD