[8]. Pergi berdua

1632 Words
Hari ini langit sangat cerah, setelah hujan lebat mengguyur wilayah barat di malam hari, kini cuacanya terasa sangat segar dengan bau tanah yang terasa samar-samar. Leah menatap sebal pesan dari sahabatnya Lilith barusan, ponselnya terus menerus berbunyi yang tentu saja menganggu tidur paginya. [Lilith: Heyyy] [Jangan lupa nanti kamu ikut mencari persediaan. Aku akan menjemputmu sebelum pukul 7. Ps. Siapkan uang sebanyak-banyaknya] What the hell !! Apa yang akan mereka lakukan pada pukul 7? Sepagi itu hah? Bisakah dia memundurkannya setidaknya hingga jam 10? Kalau boleh diingat, dirinya tadi malam sibuk memikirkan tentang perkataan tidak masuk akal namun sayangnya dia benar-benar punya firasat buruk juga tentang akhir zaman. Melihat jam digital di atas mejanya menunjukan pukul 05.40 Bisa di pastikan Lilith akan menujukan batang hidunya lalu mengetuk pintu seperti orang gila pada pukul 06.00. Leah bangkit, merengangkan tubuhnya yang kaku, dan berjalan menuju kamar mandi. Tubuhnya terasa sangat lelah, dia kemarin harus pergi menuju salah satu gunung tertinggi di barat dengan tugas mengambil foto penampakan kabut di gunung. Keluarga Leah terutama ayahnya selalu menyuruh dirinya yang tidak suka pelajaran seperti politik atau berurusan dengan perundang-undangan suatu negara untuk masuk jurusan ilmu politik! Tapi maaf dia tidak tertarik. Saat matanya menyentuh buku politik terutama buku berpasal dia akan pusing setengah mati. Namun bagaimana? Leah bukan sosok yang bebas kemanapun dia mau. Hidupnya seakan terikat dengan keputusan ayahnya. Dengan berat hati dia memilih jurusan itu, namun saat tahun keduanya berjalan dia memilih program dua prodi, yaitu ilmu politik dan yang lainnya ilmu fotografer. Jujur dia sangat menyukai perasaan puas setelah bisa memotret banyak hal bagus di sekitarnya. Hal-hal seperti keindahan, selalu membuat tangannya tidak bisa berhenti mengabadikan beberapa momen itu. Terutama sahabatnya yang sangat fotogenik! Menuangkan sabun mandi favoritnya, seluruh ruangan seakan bisa mencium aroma vanilla favoritnya. Benar apa yang dikatakan Lilith, jika akhir zaman benar-benar datang maka dunia akan berubah. Hati manusia akan di uji di titik ini. Yang kuat akan jadi orang yang dihormati, sementara yang lemah terutama perempuan tentu kalian semua tau apa yang paling berbahaya bagi perempuan di masa susah seperti itu. Setelah lebih dari 10 menit berendam di air panas, ia bangkit sambil menggunakan jubah mandi. Karena aktivitas nanti mungkin membutuhkan banyak tenaga, dia memutuskan menggunakan kaos putih biasa di padukan jeans panjang serta sepatu kets berwarna coklat muda. Setelah selesai berdandan, jam menujukan pukul 06.00 seperti yang dia duga, bel rumah berbunyi keras. Melihat karakteristik bel itu, sudah diyakini Lilith anak itu pasti datang! Berjalan menuju pintu, dia melihat rumahnya yang masih sepi. Ayah ibunya pasti sedang berlibur, Kakaknya melakukan aktivitas "biasa" yang dilakukan anak playboy dan bermain kuda-kudaan dengan salah satu pacar 'Bi*tch' nya. Laki-laki seperti dia sesungguhnya pria berbahaya di akhir zaman. Sungguh dia berharap kakaknya akan jadi pria baik yang berkencan dengan cara baik pula. Namun harapan mungkin hanya sekedar angan-angan nanti. Dia paling tau sifat jahat kakaknya itu! Membuka pintu ia bisa melihat Lilith dengan kaus lilach nya disertai jeans putih dan sepatu both hitam miliknya. Rambutnya yang panjang tergerai, di sertai make up tipis. Dia mengakui, sahabatnya itu tidak pernah jelek. Melihat itu tangannya gatal ingin mengambil banyak foto! Wajahnya benar-benar perpaduan antara Eropa-Asia-Arab. Dengan proposi wajah yang pas. Dia menggelengkan kepala kasihan, membayangkan drama perebutan harem yang mungkin terjadi di masa depan. Lilith menatap wanita di depannya, ia menyeringai pelan, " Kita akan menjadi penjahat hari ini!" Leah memutar bola matanya malas, "Aku sudah membawa banyak uang" "Sudah kuduga, kamu harus percaya. Akhir akan datang, kamu tidak perlu pergi ke sekolah. Lebih baik ikut aku untuk mengumpulkan banyak perbekalan!" Leah menatap Lilith dengan kaget, " Apakah kamu sudah mengambil cuti yang sangat lama?" katanya curiga. Sahabatnya itu tidak suka membuang waktu belajar berharganya. Waktu itu uang, katanya saat dia ingin mengajak Lilith keluar beberapa bulan yang lalu. Dan kini dia sangat senang? Aku rasa akhir zaman memang akan datang! "Lee, sekolah tidak penting! Lebih penting lagi menyiapkan bekal fisik untuk berlatih melawan zombie bukan?" "Aku juga memutuskan jadwal hari ini, kita akan mengunjungi pasar hewan dan bibit di dekat desa Arex. Lalu kita akan pergi menuju desa Exhill dan menginap di sana" Dia hanya menganguk saja, lupakan dia akan mendengarkan semua kata-kata sahabatnya itu. ••••• Sesampainya di desa Arex, mereka menuju perkebunan buah dan sayur. Desa Arex terkenal akan hasil kebunnya yang lebih segar. Lilith seketika teringat saat mempelajari peta wilayah West Lipe kemarin, bahwa ada sebuah perkebunan terkenal di sana. Dia memutuskan untuk pergi ke sana dan membeli sayuran dan buah segar. Kebetulan Lilith pernah mendengar dari salah satu teman laboratoriumnya yang mengatakan, kamu bisa memesan banyak bumbu dapur mereka. Karena Bumbu mereka sangat lezat. . Desa Arex memiliki populasi yang lumayan banyak. Mereka terdiri dari beberapa orang tua yang bekerja mengurus ladang mereka sendiri. Perkebunan itu sangat hijau dengan banyak buah dan sayuran yang terlihat mengiurkan. Melihat plangkat besar bertulis "Perkebunan Fisher" ia melangkah masuk menuju pintu gerbang. Di mata nya terdapat perkebunan hijau sejauh mata memandang. Dalamya penuh dengan berbagai karyawan yang sedang memetik hasil buah mereka. "Halo Nona-nona apa yang bisa saya bantu" Pria tua dengan kemeja kotak-kotak datanh menghampiri Lynn dan Lilith yang masih memandang jauh ke depan dengan rasa ingin tau. Leag segera menyapa "Halo Tuan, Saya Leah. Saya dan teman saya ingin memesan sesuatu dalam jumlah besar" Pria itu segera membimbing mereka masuk lebih dalam sambil menjelaskan asal-usul kebun mereka. "Baik sebelumnya perkenalkan nama saya Ridcloff, saya pemilik kebun ini di generasi ke-20. Seperti yang kita tau wilayah West di daerah sini semuanya berfokus pada pengembangan tanaman dan perkebunan. Tanaman yang kami miliki saat ini ada berbagai variasi. Juga kami menanam banyak biji-bijian seperti beras merah, kedelai hitam, sereal, biji wijen putih, biji bunga matahari, biji jagung, biji Chia" Ridcloff batuk sebentar sebelum melanjutkan "Dan masih banyak lagi, kami juga menjual produk hasil pertenakan. Jika nona ingin membeli dalam jumlah yang besar minimal 100 kg biji-bijian akan mendapatkan bonus gandum sebesar 2 karung. Jika Nona membeli 100 kg biji-bijian ditambah 10 box besar sayuran, akan mendapatkan 5 lusin bumbu penyedap buatan kami" Ridcloff berkata bangga di akhir kalimat. Lilith datang dan melihat beberapa produk jadi di salah satu meja bertulis sayuran. Sayurannya memang segar dan terlihat enak, intinya berbeda dari yang biasanya di jual di pasaran. Tangannya segera melihat ke meja berikutnya berisi macam-macam biji. " Tuan bisakah anda mengirim 200 kilogram untuk biji-bijian segala jenis. Pastikan yang paling banyak seratnya. Juga bungkus semua sayuran yang ada di sini masing-masing 5 box" Leag yang mendengarnya sangat pusing. Jika biji-bijian okelah dia tidak masalah, karena itu bertahan lama. Tapi apa-apaan ini dengan segala macam sayuran itu? Apakah dia tidak takut sayurnya akan membusuk? Dis menyenggol pelan lengan Lilith. Lilith yang di senggol malah menatapnya tidak mengerti. "Lee apa yang ingin kamu pesan?" Melihat tatapan sahabatnya yang senang itu, dia hanya bisa berpura-pura. Sangat lelah! "Tuan, kamu bisa samakan saja dengan dia. Sayurannya bisa kamu ganti dengan err daging kering? Apakah tersedia" Ridcloff berhenti mencatat ketika mendengar perkataan pelanggannya. "Tentu saja ada! Ada bermacam-macam daging kering siap pakai, semuanya buatan pertenakan kami dipastikan segar" Lilith yang mendengar itu semakin senang, ada daging kering juga di sini. Di pastikan masakan mereka sangat enak! "Pesankan saya daging kering hingga 10 box juga" "Lalu apakah tersedia olahan daging sapi menjadi abon?" Lynn bertanya pada pria tua di depannya, keluargnya tidak ada yang tidak suka abon, jadi dia ingin membeli lebih banyak. Tanpa di duga orang tua itu segera tersenyum "Tentu saja ada, abon buatan kami di pastikan sangat enak" Mereka berdua segera mengatakan secara bersamaan " 25 kg" "25 kg" Orang tua itu segera tersenyum, indahnya masa muda mereka. Dia sedikit heran sebenarnya apa yang dilakukan dua anak muda di depannya. Mereka memesan sangat banyak. "Apakah ada alamat khusus? Kami akan mengirimkannya dalam beberapa hari. Karena kalian sudah memesan sangat banyak kami akan memberikan bonus besar! Kalian akan mendapatkan bumbu khusus buatan pertenakan kami, sebesar masing-masing 100 bumbu" Mendengar itu mereka berdua saling menatap dengan bahagia, bumbu itu sangat enak pastinya. Leah berinisiatif bertanya, "Apakah anda menjual bumbu itu secara terpisah?" Ridcloff hanya menganguk mengiyakan "1 lusin dihargai sebesar 1200 dolar. Kami juga menyediakan sambal ikan dihargai 1500 dolar untuk satu lusin" Leah hanya menganguk lalu berkata "Bungkus 10 lusin untuk masing-masing" Dia menoleh melihat Lilith di sebelahnya, "Apakah kamu juga pesan? Pastikan beli lebih banyak karena keluargamu lebih banyak daripada milikku" "50 lusin! Bungkus semua milikku" Lilith menyeringai, Lyn yang melihat seringaiannya sangat ingin menampar pipi sahabatnya itu. •••• Sehabis mengunjungi perkebunan Arox dan membeli banyak barang produk pertanian dan perkebunan mereka menuju desa Noxhill yang berada hampir 30 Km dari Arox. Setelah membeli banyak bumbu persediaan, Lilith juga memborong banyak bibit tanaman yang di dapatkannya dari perkebunan itu. Jangan lupakan dia yang membeli banyak biji kopi dan juga produk kecantikan khusus dari desa Arox. Awalnya dia hanya ingin membeli apa yang dia beli, tapi berakhir ketika mencium bau sedap hampir di semua produk mereka. Dia hanya bisa mengikuti insting perempuan yang ingin segala hal. Akhirnya kartu kreditnya terkuras hampir 900.000 dolar. Belanja memang sangat menyenangkan, setelah menyicipi seluruh produk makanan mereka dia dibuat jatuh cinta dengan rasanya yang unik di lidahnya. Lilith di sampingnya masih memakan kue yang di belinya di sekitar desa Arox. Baik dia mengakui hampir seluruh desa merupakan surga makanan! Dengan iming-iming Lilith yang terus mengatakan "Kamu harus beli yang banyak, jika akhir zaman datang kamu tidak bisa melihat mereka lagi!" Tentu saja, dia juga ikut terpengaruh. Itu membuatnya ingin makan semua yang dia lihat. "Hey, apakah kamu tau? Aku melihat forum sekolahmu dan mereka menyebut dirimu hamil sungguh! Ahaha, aku ingin menertawakanmu" Lilith menatap datar kearah sahabatnya itu. "Ha ha aku juga ingin tertawa melihat semua gosip itu dan memukul kepala bodoh mereka!!" teriaknya frustasi "Tidak ada yang percaya alasan sebenarnya dirimu bukan?" Seringa Leah di wajahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD