[6]. Bertemu kembali

1555 Words
"Baik apakah Lilith sudah kenyang?" Pertanyaan itu membuat Lilith berhenti. Mendongak dia menatap ayahnya yang sedikit tersenyum. Membuang mukanya acuh, Lilith memutuskan memakan udang tepung asam manis buatan Bibi Na. Dia sudah lama tidak pernah makan udang, melihat udang tersaji penuh membuatnya sedikit kalap. "Nona, hari ini Tuan secara khusus memberitahu bibi untuk membuat udang favorit kesukaan anda. Juga semua masakan favorit anda Bibi Na buat! Ada dimsum, cumi tepung, juga udang rambutan! Jangan lupa makanan paling enak milik bibi, ada lumpia isi udang dan pangsit ayam" Nona harus mencoba semua ini. Selain paling enak, ada bumbu tambahan paling istimewa di hari ini" Lanjut bibi Na dengan antusias. Sangat jarang nona nya itu bisa pulang mengingat betapa sibuknya dia. Benar, dia menyadari bahwa satu meja penuh dengan masakan enak Bibi Na. Semuanya terlihat menggiurkan dengan bau harum yang menyengat ke seluruh ruangan. Mengambil sumpitnya, Lilith memutuskan mencoba dimsum ikan favoritnya. Merasakan kelembutan ikan di mulutnya membuatnya mendecakan diri pada sistem. "Sistem, makanan ini terlalu enak. Tidak bisakan aku mendapatkan ini semua jika akhir dunia datang?" Sistem: 【Anda bisa mencarinya jika punya smartphone itu.Jadi tuan rumah bisa terhubung ke semua galaksi. Lalu bisa membeli lewat online shop】 Lilith mencibir dalam hati "Jelas kau selalu membuatku bekerja keras. Kau ingin mengeksploitasiku!" Sistem hanya menghela nafas putus asa. Tuan rumahnya sangat sulit. Dia yang teraniaya sebenarnya. 【Akses terblokir, mohon tunggu beberapa saat】 Lilith yang di blokir: "Apakah sistem itu tidak takut dikutuk huh, dengan memblokir pemiliknya" *** "Jadi bisa kah jelaskan padaku Lilith ada apa dengan pembelian terlalu banyak itu?" Kini mereka berdua sedang duduk di ruang kerja milik Ayahnya. Ruang yang di d******i hitam ini diam-diam membuat Lilith merasa terintimindasi sejenak. Jam menunjukan pukul 11 siang. Dia duduk manis sambil menyesap secangkir teh melati. "Apa yang terjadi, Ayah aku tidak mengerti. Aku mengalami jetlag tadi. Rasanya mual-mual serta pusing. Lilith butuh tidur Yah" Ucap Lilith berpura-pura lemah, dia pernah mengikuti eskul drama waktu sekolah menengah. Dia berharap akting ini menyakinkan ayahnya itu. "Jika kamu tidak lupa dengan pesanan super besar di centrall mall kemarin? Apa ayah harus mengingatkan berapa juta yang dihabiskan olehmu kemarin??" Dean menatap penampilan Lilith dengan datar. Jangan kira dia tidak tau yang sebenarnya! "Ayah, kenapa kamu sama saja seperti Robert huh! Memataiku setiap saat saja. Kemarin Robert juga bertanya sekarang giliranmu yang bertanya. Aku sedang melakukan misi rahasia okey" Lilith sedikit mengeluh, kenapa sikap semua orang berbeda terhadapnya? Terlalu overprotectiv. Dean mengangkat gelas teh nya. Lalu menyeruput perlahan "Kamu sama saja kok seperti kakakmu. Ayah tidak pernah memata-mataimu. Cuman yang kamu lakukan err sedikit terlalu terang-terangan. Jika tidak mengapa kamu tidak masuk divisi mata-mata di ketentaraan? Untuk belajar lebih banyak cara membeli tanpa ketahuan orang! " "Aku sudah cerdas jadi tidak butuh pelatihan! Ini semua jelas-jelas Ayah masih terlalu peduli terhadap kartuku. Jadi setiap yang aku beli selalu muncul di ponsel Ayah!" Dean yang merasa semua kesalahan berada padanya lalu membantah. "Kakakmu yang memberitahu Ayah. Aland dan Rian mengatakannya yaa. Ayah terlalu sibuk mengurus ketentaraan! Bahkan ayah menyempatkan datang walau rapat penting divisi pertempuran akan berlangsung" Kak Aland? Matanya sangat jauh huh! Mereka benar-benar! Padahal mereka jelas-jelas terlihat selalu sibuk. "Jadi bukankah kita harus membicarakan apa yang terjadi hari ini?" Dean menatap putri bungsunya ini dengan menyelidik. Awalnya ia tahu, karena salah satu pasukan pribadi Khavaleri Queze milik Lilith memberitahu perilaku anaknya yang sangat aneh! Pengawal itu tiba-tiba mengatakan kalau nona mereka membeli terlalu banyak barang akhir-akhir ini. Entah itu perabotan bahkan makanan pokok hingga biji-bijian. Awalnya ia kira itu hanya pembelian biasa, tapi hubungannya dengan pintu belakang untuk membeli banyak daging itu terlalu. Menakjuban. Dean juga bertanya bertanya pada pengawal apa yang terjadi hingga membuat anaknya sedikit gila. Namun pengawal itu hanya mengatakan bahwa "Nona sering melamun Tuan, terkadang dia terlihat marah, tertawa sendiri, juga senang, bibirnya kadang suka menyeringai. Bahkan terlihat sangat marah beberapa waktu lalu" Dean yang mendengarnya melongo selama beberapa waktu, baru setelah penjaga nya memanggilnya dia tersadar kembali. Apakah Err Putrinya benar-benar sedikit gila? Lilith yang ditatap ayahnya dengan aneh: "...." Apa yang terjadi barusan? Kenapa ayahnya menatapnya dengan aneh barusan? "Apa yang terjadi? Kenapa Ayah menatapku sedikit aneh?" Ucapnya heran. Lilith mengambil kubik kecil di meja kerja, lalu membalik kubik yang tidak rata hingga menunjukkan warna senada. "Lilith jangan sedih okey, Ayah tahu mungkin kamu sedikit tertekan oleh pelajaranmu akhir-akhir ini. Jadi kamu harus lebih banyak pergi ke berbagai tempat untuk mengembalikan kondisi sehatmu" Dean menatap kasihan ke arah putrinya. Lilith memang memiliki masa kecil yang agak buruk, akibat keadaannya yang harus di rumah sakit hingga umurnya yang ke-7 tahun. Dia terkenal jenius sains di seluruh Winterloux, tapi mungkin dia salah memahami putrinya selama ini! Biasanya orang terlalu jenius bisa jadi setengah gila, dia tidak percaya itu. Hingga bawahannya memberi tahu perilaku aneh anaknya ini. Jadi dia tidak bisa tidak merasakan perasaan bersalah itu. Menyesap kopinya lagi, Dean mengambil sebuah liontin kecil di sebuah rak meja kerjanya. Lilith sedikit aneh ketika mendengar Ayahnya berbicara. Dengan linglung dia menatap kosong sejenak. Lalu sebuah kalung panjang terlentang di hadapannya. Menimbulkan cahaya silau sejenak akibat sinar matahari yang memantul hingga mengenai kalung itu. "Ini adalah kalung peninggalan nenek kamu. Nenek kamu adalah orang oriental yang sangat cantik. Keluarga Xia dulu merupakan seseorang yang fokus pada peninggalan benda masa lalu. Kalung ini ditinggalkan olehnya sejak dia meninggal sebagai harta berharga keluarga Xia. Lilith mengingat sesuatu, Neneknya memang bermarga Xia, yang termasuk keluarga bangsawan dengan status tertentu. Tapi dia tidak pernah melihat keluarga Xia semenjak akhir zaman dimulai. Keluarga Xia juga termasuk keluarga tersembunyi. Jadi sedikit susah untuk menemukan mereka. Susah untuk mendapatkan info di mana generasi penerus Xia berada. Lilith juga tidak pernah mendengar nama keluarga neneknya itu semenjak akhir zaman di mulai. Identitas mereka terlalu misterius. Lilith bingung sejenak ketika melihat Ayahnya dengan mata memaksa menyuruhnya mengambil kalung itu. "Ini peninggalan nenek, kenapa Ayah memberikannya padaku??" Tanyanya bingung. "Yah bukan apa-apa, Ayah pernah mendengar saja beberapa kalung kuno punya efek bagus untuk kesehatan dan memiliki fungsi baik dalam penjernihan otak. Apalagi kalung ini dijuluki harta paling berharga keluarga Xia. Tentu saja pasti memiliki efek yang bagus. Kesehatan? Penjernihan otak? Kenapa seperti ada sesuatu yang salah dari kata-kata itu? Lilith membenarkan rambutnya yang sedikit tertiup api kemarahan. Menghela nafas dia terlihat sedikit tidak tau harus berbicara apa. "Ayah mungkin kamu tidak akan percaya ini. Namun aku akan mengatakannya supaya kamu tidak mengangapku gila!" Ucapnya dengan senyum mematikan. Dia segera memasukan kalung berharga itu menuju saku kecil miliknya agar terhubung langsung menuju ruang. Dean melihat ekspresi putrinya sedikit bingung "Baik, katakan saja" Ucapnya sambil mengambil cookies favoritnya. Tangannya yang satu memegang cangkir tehnya bersiap menyeruputnya. "Akhir zaman akan datang" Dalam satu tarikan nafas, Lilith berbicara. Dean segera menyemprotkan tehnya, " Uhukk" "Uhuk" "Uhukk" "Uhukk" Terbatuk pelan, Lilith segera mengusap punggung ayahnya. Sang ayah menatapnya dengan ngeri. "Apa yang kamu katakan tadi" Lilith menyeletuk "Tentu saja benar, aku bermimpi tadi malam tentang Akhir zaman. Meskipun hanya beberapa adegan seperti meteorit jatuh lalu menjadi zombie" Dean tercengang mulutnya terbuka lebar. Dia ingin menangis! Ada apa dengan putrinya? Apakah terpengaruh film di luar sana hingga fantasinya mempengaruhi kehidupan nyata. Lilith yang melihat sang ayah sepertinya tidak percaya padanya ingin menangis! Sudah kuduga hasilnya akan seperti ini! Dia ingin segera menyakinkan ayahnya dan membuatnya segera bersiap. Bagaimanapun akhir zaman akan datang. Uang tidak akan berguna lagi. Inti kristal akan menjadi mata uang tetap basis di masa depan. "Ayah percaya padaku!!! Itu aku merasa mendapat mukjizat saat melamun di pinggir jalan. Tiba-tiba aku melihat diriku menonton tv dan berita tentang jatuhnya meteroit seakan di ulang-ulang di benaku. Lalu beberapa bulan entah kapan, mereka akan menjadi zombie! " Dean bingung entah bagaimana, harus percaya atau tidak. Zombie adalah segala sesuatu yang terlihat mustahil di zaman sekarang. Dan itu hanya di film saja tidak mungkin di dunia nyata bisa ada! "Ayah percayalah, ini seperti yang aku katakan" Dean melihat bagaimana putrinya berteriak sedikit frustasi. "Baikk-baikk jangan marah-marah okey. Kalau Lilith berkata itu nyata maka Ayah akan mempercayainya mulai sekarang" Ucapnya serius. Lilith yang melihat Ayahnya masih tidak percaya sangat ingin marah! "Lalu apa yang akan Ayah lakukan setelah itu?" "Lilith bisa keluar dan tidur okey, Ayah akan pergi ke ketentaraan segera" Mendengar sang ayah akan pergi ke ketentaraan membuatnya bahagia, benar! Itulah yang harus dilakukan, siapkan pasukan untuk akhir zaman! Suara sistem tiba-tiba menyahut. 【Jangan terlalu senang tuan rumah! Ayahmu terlihat seperti tidak mempercayaimu】 Sistem yang melihat Lilith terlihat marah lalu melanjutkan. 【Coba tanya saja, kurasa Ayahmu tidak terlihat percaya akan omong kosong anaknya】 "Ayah apa yang akan kamu lakukan di ketentaraan?" Dean sedikit bingung mendengarnya, bukankah dia selalu tau Ayahnya seorang tentara? Lalu apa yang tentara lakukan di ketentaraan? Tentu saja bekerja apalagi? Walau bingung dia tetap menjawab dengan pasrah "Tentu saja untuk bekerja Lilith, ada beberapa rekrutmen baru yang akan memasuki tentara bulan depan. Jadi Ayah harus mengawasi mereka sebelum menjadi tentara" Sistem: 【Sistem bilang apa! Itu benar seperti yang sistem katakan】 Dengan langkah sedih dia segera melangkah maju menuju pintu di luar. Sesampainya di pintu luar. "TIDAK ADA YANG PERCAYA PADAKU HUHUHUHU TUHAN KENAPA AKU BERBEDA" Teriakan itu terdengar sangat keras Dean: "......" Penjaga tersembunyi: "......" Bibi-bibi yang sedang membersihkan lantai: "....." Mama Lilith yang baru pulang dari pertemuan sosialita: "....." Apa yang terjadi dengan putrinya hari ini hingga berteriak aneh di depan ruang kerja suaminya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD