"Rara ...." "Kak Razzi!" Rara melangkah maju. "Mau masuk?" "Iya, Kak Razzi kenapa di luar saja, tahu tempat kuncinya'kan?" "Iya," Razzi mengambil kunci pintu pondok, lalu menyerahkan pada Rara. Rara membuka pintu pondok. Dibuka lebar daun pintu. "Masuk saja, Kak Razzi." Rara berusaha agar bisa bersikap biasa saja. Razzi juga berusaha melakukan hal yang sama. Razzi masuk, ia duduk di atas tikar, menghadap ke arah pintu yang dibiarkan terbuka. Teras pondok sudah diperbaiki, sudah diberi atap sampai seluruh teras tertutup. Sehingga hujan deras sekalipun, tidak membuat air sampai ke dalam pondok, meski pintu terbuka. Rara sudah menyalakan lampu. Karena hujan, suasana menjadi agak gelap. Rara menyalakan api tungku, agar pondok terasa hangat. Setelah api menyala, ia duduk di belakang Ra