Hanum berdiri terpaku beberapa saat usai mendengar jawaban Revan. Ia sedikit terluka saat mendengar Revan tak mengakuinya, bahkan mengatakannya seorang pembantu. Namun, bukankah wajar Revan tak mengakuinya? Hanum memperhatikan penampilannya dan membandingkan dengan penampilan wanita yang menjadi kekasih Revan. Sangat berbeda jauh. Seketika, Hanum merasa sangat rendah diri. Hanum meremas ujung bajunya. Bagaimana mungkin seorang Revan akan tertarik padanya? Ia sadar, selama ini Revan bersikap baik padanya hanya karena Revan merasa iba padanya. Hanum terus menunduk, sembari menggigit bibir bawahnya. Hatinya terasa ngilu saat merasakan itu. "Oh... ya udah, kita ke atas, yuk," Felicia menarik lengan Revan. Ia menarik tubuh lelaki itu untuk pergi. Keduanya berjalan menaiki tangga menuju ke