Jangan melampaui batas.

1325 Words

Mendengar teguran Felicia yang diarahkan padanya, Hanum lantas mengurungkan niatnya. Ia kembali berdiri. Lalu menunduk. "Maafkan saya." Hanum menatap ke arah Revan yang justru terlihat santai menikmati makanannya. Ia bahkan tak menatap Hanum sama sekali. "Apa kau mau bersikap tidak tahu diri? Cepatlah pergi ke belakang," perintah Inneke. Ia menatap Hanum dengan tatapannya yang tajam. "Ba, baik, Nyonya." Hanum langsung berlalu ke belakang. Jemarinya meremas kemeja dengan langkah kakinya yang dipercepat. Surti melihat pemandangan itu dan merasa iba pada Hanum. Pastilah menyakitkan, menjadi seorang istri sekaligus menantu yang tidak pernah dianggap. Surti menghampiri Hanum yang tengah duduk di tempat laundry seorang diri. "Sudah makan?" Hanum menjawab dengan gelengan. Ia mendong

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD