“Kau yakin akan tinggal sendiri di sini?” tanya Ronald pada Vanesha yang beberapa saat lalu telah mengatakan menolak kembali bersamanya ke Singapura. Vanesha menghentikan tangannya dari memasukkan pakaian Ronald ke dalam koper, menatap saudara lelakinya itu dan mengangguk sekali. “Ada beberapa pekerjaan yang harus ku lakukan di sini. Mungkin tinggal beberapa hari lagi, aku bisa menyelesaikannya.” Ronald bergerak menangkup wajah lembut Vanesha. Satu-satunya keluarganya yang masih hidup setelah kecelakaan mobil menewaskan kedua orangtua mereka tiga belas tahun silam. “Lain kali, biarkan aku yang berbicara dengan atasanmu. Jangan ambil kasus kriminal lagi untuk topik beritamu. Kamu hanya penulis artikel berita, tapi yang ku lihat, kamu seperti intel polisi yang sedang menyelidiki kasus!”