“Kamu sudah selesai makan?” tanya Raffa ketika Vanesha membereskan piring juga mangkuk soup ikannya, ia bawa dan letakkan pada atas meja pantry. “Uhm!” Vanesha hanya menjawab dengan gumaman pendek, sembari berjalan ke tempat laptopnya yang masih menyala dan wanita muda itu sedang mencari info tentang Raffa sebelumnya. Tetapi kini sudah ia matikan tombol power laptopnya dengan sangat cepat tanpa sempat dilihat oleh Raffa yang kepo melongokkan wajah. Bisa bahaya jika pria itu melihatnya. “Kamar Ka-Ronald ada di situ. Cari aja di dalam kamarnya, mungkin ada di sana.” Vanesha hampir keceplosan menyebut kata ‘kakak’ untuk panggilan Ronald pada Raffa. Raffa mengangguk, membawa kaki panjangnya membuka pintu kamar Ronald yang terlihat sangat rapi untuk ukuran ruangan laki-laki. Selama beber