Benci kamu

1020 Words
Ike membuka matanya dan ia melihat di sekelilingnya. Ruangan ini adalah rumah sakit dan ia menyadari jika peristiwa itu menyebabkan mengalami pendarahan hingga ia harus berada di Rumah Sakit. Ike melihat kearah perutnya dan perutnya sudah tidak besar seperti sebelumnya. Tak ada orang yang berada diruangan ini, membuat air matanya menetes dan tak lama kemudian seorang dokter dan dua orang suster masuk kedalam ruangan ini. Dokter itu tersenyum ramah dan ia segera memeriksa keadaan Ike. "Ibu Ike, Alhamdulilah Ibu sudah sadar," ucapnya "Sus, wali ibu Ike mana?" Tanya Dokter kepada kedua suster yang berada dihadapannya. "Belum datang Dok," ucapnya. "Dokter bayi saya gimana keadaannya?" Tanya Ike dan ia menatap Dokter itu dengan tatapan sendu. Ike berharap jika bayinya tidak apa-apa dan lahir dengan sehat. "Nanti ibu bisa tanyakan kepada suami ibu," ucap Dokter membuat Ike tahu jika saat ini bayi mereka kemungkinan besar telah meninggal, jika tidak Dokter tidak akan menjawab seperti itu. "Saya tidak perlu bertanya kepada suami saya Dok, saya tegar menghadapi semuanya. Saya janji tidak akan histeris atau menangis kencang hingga membuat kegaduhan disini. Saya mohon Dok, katakan sejujurnya bagaimana keadaan anak saya!" Pinta Ike dengan tatapan memohon. Dokter hanya menggelengkan kepalanya dan itu membuat Ike tersenyum getir. Ia mengerti apa maksud Dokter itu jika saat ini anaknya telah tiada. Ike berjanji untuk tidak menangis dan menerima segalanya dan ia menahan diri agar air matanya tidak menetes atau pun menujukkan ekspresi sedihnya. Tapi para suster tahu jika saat ini hati Ike sangat terluka, apalagi sejak operasi dijalankan hanya satu malam suaminya menemaninya dan setelah itu suaminya pulang. Andi menitipkan Ike kepada salah satu suster dan membayar suster itu untuk merawat Ike. Keluarga besar Andi dan juga keluarga Ike sama sekali tidak ada yang datang untuk menjenguknya. Dokter dan kedua suster telah keluar dari ruangan ini dan saat ini hanya tinggal Ike sendirian. Pikiran Ike dipenuhi dengan kemarahan yang luar biasa dan jika ia menyerah dengan keadaan ini, ia hanya akan hidup dalam penyesalan. Ya...tak perlu menyesali apa yang terjadi dan ia hanya perlu menata hati dan berusaha mengubah hidupnya. Bertahan dengan laki-laki yang menghianatinya membuatnya akan menderita dan pilihannya saat ini adalah berpisah dari Andi. Beberapa jam kemudian pintu terbuka dan sosok Andi masuk kedalam ruangan dengan membawa beberapa makanan. Ike menatap Andi dengan dingin, tak ada lagi cinta yang tersisa dihatinya, karena yang ada saat ini adalah benci. Ia telah mengorbankan karirnya dan memilih menjadi istri dan ibu yang baik demi keluarga kecilnya, tapi ternyata hanya luka yang ia dapatkan. Andi menatap Ike dengan sendu, ia masih sangat mencintai Ike dan ingin tetap selalu bersama Ike. Tapi desakan dan rayuan keluarganya membuat pertahanannya runtuh apalagi Atika adalah wanita cantik yang mandiri. Atika merupakan anak sahabat Mamanya dan ia tertarik dengan Atika karena sosok Atika yang bermanja-manja dengannya, membuatnya merasa wanita seperti Atika ini yang membuat hatinya menghangat. Sedangkan Ike adalah sosok perempuan lembut dan seorang ibu yang baik untuk anaknya. Dulu ia sangat mencintai Ike karena Ike yang mandiri, populer dan sangat cerdas, tapi entah mengapa rasa cintanya terkikis akibat keinginan ibunya dan desakan ibunya yang selalu mengatakan jika ia bisa mendapatkan wanita lebih cantik dan hebat melebihi Ike yang dulu sangat ia kagumi. Andi mendekati Ike dan memeluk Ike dengan erat. "Maafkan Mas sayang, putra kita sudah tenang disana dan kita bisa mendapatkan anak lagi nantinya setelah kamu sehat!" ucap Andi. Ike hanya menganggukkan kepalanya dan berusaha menunjukkan jika saat ini ia pasrah dengan semua yang telah terjadi. Ike mencoba menipu Andi dan nantinya setelah ia sehat, ia akan pergi membawa Dara bersamanya. Ia akan mengajukan perceraian dan tidak akan pernah ada lagi anak dari Andi yang akan lahir dari rahimnya. Jika saat ini ia menunjukkan kemarahannya dan membuat hubungan mereka semakin buruk, maka pasti Andi tidak akan membiarkannya bertemu Dara. Dara putrinya adalah kekuatannya untuk bertahan dan ia akan memberikan yang terbaik untuk putrinya. "Kamu harus tahu Ike apapun yang terjadi Mas selalu mencintai kamu. Apa yang Mas lakukan saat ini adalah yang terbaik untuk keluarga kita," ucap Andi. Ia memang harus menikahi Atika bukan hanya karena ia juga mencintai Atika, tapi ia membutuhkan dana segar untuk investasi perusahaannya. Ike menahan diri untuk tidak membantah ataupun mengatakan kata-kata kasar yang sarat akan kekecewaannya. Ingin sekali ia meluapkan emosinya dengan mengatakan kata-kata kasar atau memukul laki-laki yang masih menjadi suaminya ini. Ike berjanji kepada dirinya sendiri setelah ini ia akan mengambil anaknya lalu membawanya pergi lalu pulang menemui keluarga sang Ayah. Ya...selama ini ia menahan dirinya untuk tidak bertemu keluarganya karena ia menghormati mendiang ibunya yang dulu telah disakiti ayahnya namun sekarang sepertinya ia memang harus menemui keluarga sang Ayah. Ike akan memohon bantuan keluarga Ayahnya agar ia bisa mendapatkan hak asuh putrinya dan ia akan melakukan apapun untuk mewujudkannya. Ike berjanji suatu saat ia akan menujukkan kepada Andi dan keluarganya bahwa ia akan tetap kuat dan menjadi ibu hebat yang bisa membesarkan putrinya dara dengan baik. Ia akan menyekolahkan darah disekolah terbaik dan Ike ingin memulai karirnya lagi seperti dulu. Menipu laki-laki berengsek ini untuk mendapatkan putrinya adalah jalan keluar yang terbaik untuknya saat ini. "Dua hari lagi saja kamu pulang dan sekarang kamu istrirahat saja disini!" Ucap Andi membuat Ike menganggukkan kepalanya. 'Ingin sekali rasanya memukul kamu sekarang juga Mas, tapi aku tidak akan melakukannya karena itu hanya akan membuatmu marah dan memisahkan aku dengan Dara. Apalagi keluargamu pasti akan melakukan segala cara untuk mengambil hak asuh Dara dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan melakukan apapun untuk mempertahankan anakku agar tumbuh besar bersamaku' Batin Ike. Ike meneteskan air matanya dan ia sudah tidak sanggup lagi bertahan dengan laki-laki jahat bernama Andi Subiantoro. Keputusannya kembali ke Keluarga sang ayah adalah yang paling tepat ia yakin Kakeknya akan menerimanya dan ia juga yakin Adik laki-lakinya juga akan menyambutnya dengan hangat. Sejak kecil ia memang terpisah dari adik laki-lakinya karena perceraian orang tuanya dan sejak itu yang tidak pernah menemui keluarga Ayahnya. "Mas beli makanan enak untuk kamu, kamu istrirahat saja ya sayang!" Ucap Andi Subiantoro. "Ya," ucap Ike tersenyum pahit. Andi menyunggingkan senyumannya karena Ike terlihat tidak marah padanya, ia masih menginginkan Ike tetap menjadi istrinya karena ia masih sangat mencintai Ike.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD