Sinar mentari sudah tidak terlihat dan langit mulai gelap. Semua lampu di kediaman Lantana pun mulai menyala terang sehingga suasana malam tampak semarak di sana. Wala melangkah pelan dan dengan perasaan canggung dia menuju ruang makan di rumah besar itu. Sesuai permintaan Lantana, malam itu dia harus menemani sang majikan makan malam dan tentu saja Wala tidak berani menolak. "Malam, Tuan." Wala langsung menyapa, ketika melihat Lantana sudah ada di meja makan leih dulu dari pada dirinya. "Hei, Wala! Aku senang akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggumu dari tadi." Lantana langsung tersenyum sumringah, menyambut kedatangan Wala di ruang makan. "Ayo, duduk, Wala! KIta makan malam santai saja, sekalian aku pengen ngobrol sama kamu." Lantana tetap diam di tempat dia duduk, sambil menu