"Aku tidak akan tinggal diam. Kamu sekarang bisa melecehkanku. Dan suatu saat aku akan balik membuat kamu malu, Regina." geram Alice penuh dendam mengobar dalam dirinya. Tetapi tetap saja dia tak bisa dendam dengan suaminya. Mau bagaimanapun juga dia adalah suaminya. Dan prinsip hidupnya adalah hanya menikah satu kali seumur hidupnya. Tidak akan pernah ada orang ke dua, kentiga, dan seterusnya. Regina menggeram kesal, menarik rambut Alice sedik8t ke bawah. Membuat Alice menahan rasa sakitnya. "Kamu bis amenyakitimu, tetapi aku yakin kelak hati kamu bakalan lebih sakit dari pada aku." "Tutup mulutmu, jalang!" pekik Regina, menampar keras pipi kanan Alice. Wanita hanya bisa diam, tubuhnya yang belum memakai apapun itu hanya bisa diam dengan perlakuan Regina. Sedangkan suaminya hanya men