“Queen Bosss!”Pekik Marcel di ujung gate kedatangan pada nenek yang sudah kesal mengipasi wajahnya menunggu sang cucu yang tidak kunjung datang. Nenek lalu menoleh ke arah suara itu langsung menggerutu. “Nih anak kebangetanya… kebangetan! Kenapa tidak sekalian nanti malam saja jemputnya, kau tidak khawatir nenekmu di culik!” “Siapa yang mau nyulik? Penculik pun mikir-mikir juga, ginjal sudah tua, jantung sudah berkerut, mata mungkin sudah katarak.” Pukk… pukkk… “Bisa-bisanya kau sempat mengatai nenek mu, ayo cepat dimana mobilmu?” Marcel tertawa, “Sarapan yuk, aku belum makan!” Marcel menggandeng sang nenek berjalan pergi dari sana. “Ini sudah pukul 10 kenapa kau belum makan, apa pembantu di sana tidak memasak? Atau kau tidak pintar memesan makanan.” “Aku tidak berselera.” Marcel