25 Saya Minta Maaf

2194 Words

"Ketuk! Tidak! Ketuk!" Setelah berfikir untuk pulang dan tidak jadi mengetuk namun Langit pun memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar Maruna itu, sebab dia merasa sudah berbuat salah. Sekali dua kali ketukan, Maruna yang sudah berada diatas ranjang pun menoleh. "Sese? Tidak mungkin! Sese nggak tahu aku kembali hari ini, lagi pula Sese akan langsung berteriak jika datang." Maruna pun turun dari ranjang berjalan menuju pintu yang sudah ia buat gelap itu. “Marunaa!” panggil suara itu tiba-tiba menghentikan ketukannya. Maruna seketika berhenti, suara Langit memanggil disebalik pintu itu, “mau apa dia?” Maruna lalu melihat pada waktu sudah pukul delapan malam, "Mau apa dia malam-malam datang? Tadi dia memarahiku habis-habisan, mulutnya yang begitu tajam lagi-lagi menghardik ku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD