Chapter 5

1009 Words
Setelah mencetak tiketnya, Ara pun berjalan ke tepi peron. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat orang yang berada di belakangnya tadi, namun orang itu tidak terlihat, dan sepertinya orang itu sudah naik kereta. Ara pun merasa lega. Dia mengeluarkan ponselnya untuk melihat sekali lagi rute yang perlu ia ambil untuk sampai ke taman yang dia tuju. Beberapa saat kemudian keretanya pun tiba. Ara memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya, lalu dia berjalan mendekati peron. Ketika pintu kereta terbuka, Ara masuk ke dalam kereta lalu mencari tempat duduknya. Kereta pun berangkat, dan Ara menikmati perjalanannya. Ara sangat menyukai perjalanannya, walaupun terasa sepi. Setelah melewati 12 perhentian, Ara sampai di stasiun Shinjuku. Dia keluar dari kereta, dan mengikuti papan petunjuk ke South East Gate. Suhu udara waktu itu sekitar 15 derajat, karna udaranya tidak jauh berbeda dengan di Korea, Ara pun tidak terlalu kaget. "Cuaca di sini tidak jauh beda dengan di Seoul, untung saja aku sudah mencari informasi tentang cuaca di sini sebelum berangkat jadi aku tahu harus bagaimana," gumam Ara yang keluar dari stasiun. Dia berjalan ke Shinjuku Gyeon, dan memerlukan waktu kurang lebih 9 menit. Ara melihat ke kanan dan ke kiri, dia merasa kesepian karna dia berjalan sendiri, dan tidak adanya teman. Ketika dia sampai di Shinjuku Gyeon National Garden, Ara membeli tiket masuk dengan harga 500 Yen. Tidak banyak yang dilakukan Ara, dia hanya berjalan di sekitar taman dan berfoto untuk mengabadikan momentnya di taman tersebut. Di dalam taman tersebut tidak hanya ada pohon sakura saja, tapi di sana juga ada toko teh tradisional, dan toko souvenir juga. Dan Ara mencoba teh tradisional di salah satu kedai yang ada di taman tersebut. Walaupun rasanya pahit, tapi Ara tetap menghabiskannya. Setelah itu Ara lanjut berjalan melihat bunga sakura. karna di taman tersebut ada 65 jenis dan 1100 pohon sakura, apalagi waktu mekarnya berbeda-beda, jadi dia bisa menikmati bunga sakura dalam jenjang waktu yang cukup panjang. "Kelihatannya pohon di sebelah sini lebih bagus, aku akan berfoto lalu aku akan mengirimkannya ke Fanya supaya dia tergoda," Gumam Ara. Gadis itu langsung mengambil posisi lalu berfoto di salah satu bawah pohon bunga sakura. Setelah mendapatkan hasil yang bagus, Ara mengirimkan fotonya ke Fanya. Drrttt~ 'Wah ... Bagus. Sayangnya aku tidak bisa ke sana' Satu balasan dari sahabatnya, dan Ara merasa senang karna sudah membuat Fanya merasa menyesal karna tidak bisa ikut. 'Makanya lain kali ambil cuti supaya kita bisa ke sini berdua' balas Ara. Lalu gadis itu melanjutkan lagi jalannya, hingga dia merasa lelah, dan berhenti untuk sejenak. Ara mencari tempat duduk yang kosong karna kebanyakan pengunjung jadi beberapa tempat duduk terlihat penuh. Ketika dia mendapatkan tempat duduk, Ara mengeluarkan ponselnya untuk berfoto, dan sekali lagi dia mengirimkannya pada sahabatnya. Drrttt~ 'Jangan membuatku merasa menyesal terus karna tidak bisa ikut bersamamu' satu pesan masuk dari Fanya, dan Ara hanya cekikikan membaca pesan dari sahabatnya itu. "Salah sendiri," gumam Ara menatap ponselnya. Sembari melihat pengunjung yang berjalan di depannya, dia juga mengambil beberapa foto. Dua jam berlalu. Ara keluar dari taman Shinjuku, dia berjalan menuju ke tempat makan. Karna terlalu bersemangat dengan bunga sakura, dia sampai lupa untuk mengisi perutnya. Dia berjalan di dekat taman, dan ada beberapa tempat makan, namun dia tidak terlalu yakin dengan harga makanannya, jadi dia search terlebih dahulu. Setelah dia memutuskan ketempat makan yang mana, dia akhirnya bisa mengisi perutnya. Namun, ternyata ketika dia sampai di tempat makan tersebut, antriannya begitu panjang. Ara harus menunggu beberapa menit untuk bisa makan, dan dia melakukannya. Perut pun sudah berbunyi, namun antriannya masih kurang beberapa lagi. Dengan sabar, Ara menunggu. "Jika aku bersama dengan Fanya pasti dia sudah marah-marah karna menunggu seperti ini," gerutu Ara Tidak enaknya jika sendirian adalah dia harus mengantri sendiri dan tidak bisa meninggalkan antriannya untuk membeli camilan atau makanan yang bisa mengganjal perutnya. Ara hanya bisa menghela nafasnya berulang kali. Beberapa saat kemudian dia masuk ke dalam restoran, namun Ara tidak langsung makan. Dia harus menunggu lagi, tapi setidaknya dia tidak berdiri lagi di luar. "Akhirnya aku bisa makan juga," gumam Ara. Oh ya, sebelum masuk ke dalam restoran, Ara sudah di tanyai oleh salah satu pegawai untuk pesanannya, jadi ketika di dalam dia bisa menikmati makanannya. Ara menghabiskan dua sampai tiga macam makanan yang di pesannya. Lalu setelah selesai makan, dia berjalan ke tempat oleh-oleh. Walaupun dia belum tahu akan membeli sesuatu atau tidak, tapi Ara ingin sekali jalan-jalan. Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya berada, hanya perlu berjalan sekitar 10menit. Dan ketika Ara sampai di Tokyu Hands, dia tertarik dengan beberapa barang yang di jual. Dia melihat alat tulis yang lucu dan unik, lalu peralatan khas Jepang. "Jika aku membelikan ini untuk Fanya, pasti dia akan senang," gumam Ara memegang alat tulis yang lucu. Awalnya Ara tidak berencana membeli oleh-oleh, tapi karna melihat barang yang di jual sangat lucu dan unik, Ara pun tertarik untuk membeli beberapa. Ara melihat harganya terlebih dahulu sebelum membeli, dia mengubahnya menjadi Won Korea untuk mengetahui harga barang tersebut mahal atau tidak "untuk Nail Clippers harganya 19,095.58 Won, lalu untuk Frixion pen harganya 12,386.32 Won," gumam Ara Setelah beberapa saat, akhirnya Ara memutuskan untuk membeli satu alat tulis untuk Fanya. Dia langsung membayar belanjaannya, kemudian beranjak pergi, dari pada dia merasa kalap untuk belanja barang yang lainnya. "Lihat bunga sakuranya sudah, membeli souvenir juga sudah, makan juga sudah. Sekarang lebih baik aku kembali ke hotel," gumam Ara Gadis itu berjalan menuju ke stasiun Shinjuku. tap tap tap Seperti sebelumnya, dia membeli tiket untuk ke Ueno. Harga tiket yang perlu di bayar oleh Ara adalah 198 Yen, dan jadwal dia harus menunggu 9 menit hingga kereta datang. Setelah mencetak tiketnya, Ara berjalan mendekati peron. Dia hanya berdiri diam karna tidak ada satu orang pun yang dikenalinya. 9menit berlalu. Jadwal kereta yang akan dinaiki Ara ternyata terlambat 3menit, jadi Ara masih harus menunggu. Dia sampai merasa bosan karna menunggu. Beberapa menit kemudian. Akhirnya kereta yang di tunggunya pun datang. Ara berjalan mendekati garis yang sudah di tentukan sebelum naik ke kereta. Setelah pintu kereta terbuka, Ara langsung masuk, dan mencari tempat duduknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD