32. Tamu yang tidak biasa

1160 Words

Aku kembali memasuki kelas dengan sangat takut. Tapi anehnya mereka sama sekali tidak menatapku aneh seperti tadi. Ratih dan teman-temannya juga seperti tidak ingat tentang apa yang aku lakukan tadi. "Babe!" Rizki memanggilku. Dia berubah lagi, tidak aneh seperti kemarin. Mungkin Ibu tirinya sudah tidak lagi marah padanya. Aku berjalan masuk, setelah melepaskan genggaman tangannya Arjuna. Aku menatapnya, dan dia tersenyum dengan tatapan tenangnya. Seolah akan mengatakan kalau semuanya telah berlalu. Aku pun perlahan berbalik dan menghampiri keempat sahabatku. "Babe, gue beli empat coklat. Nah, ini buat lo!" Rizki memperlihatkan empat keping coklat berbentuk hati yang ia berikan pada kami berempat. Yaitu, aku, Hazel, Sonia dan Irene. "Duh, Aa Rizki baik banget. Jadi tambah cinta!" C

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD